DUNIA mengajarkan bahwa semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin dia dilayani.
Berbeda dengan konsep kepemimpinan yang diajarkan Yesus.
Pada perjamuan malam terakhir, Yesus, Putra Allah, menanggalkan ‘jubah kemuliaanNya’, menempatkan diri sebagai hamba untuk berlutut dan membasuh kaki para murid.
Melalui tindakanNya, Ia mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin yang melayani.
Sebagai muridNya, kita semua dipanggil dan diutus sebagai hamba seturut teladanNya.
Mari warna kehidupan ini dengan semangat kerendahan hati, saling mengasihi, saling melayani dan saling mengampuni.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.