YESUS sangat kecewa terhadap bangsa Yahudi, bangsaNya sendiri, karena mereka tidak percaya kepadaNya dan selalu saja meminta tanda sebagai bukti bahwa Yesus adalah Mesias yang mereka nantikan.
Mata hati mereka buta, mereka tidak mampu melihat jati diri Yesus yang sejati di balik penampilanNya yang sederhana.
Iman bangsa Yahudi sangat kerdil bila dibandingkan dengan bangsa Niniwe.
Bangsa Niniwe percaya kepada Yunus, seorang nabi asing yang mewartakan pertobatan bagi mereka.
Mereka menanggapi seruannya dengan mengenakan pakaian berkabung dan duduk di atas debu sebagai tanda pertobatan.
Sebagai orang beriman, seyogyanya kita mawas diri. Jangan selalu menuntut tanda dari Tuhan sebagai persyaratan agar kita bertobat dan percaya kepadaNya.
Hal ini hanya membuktikan betapa dangkalnya iman yang kita miliki.
Bersyukurlah selalu atas anugerah hidup, terlebih atas pengampunanNya yang tanpa batas dan tanpa syarat, padahal kita tidak layak menerimanya.
Buka mata hati, melalui kacamata iman kita akan mampu melihat penyertaanNya di dalam setiap pengalaman hidup kita.
Yesus adalah tanda keselamatan dari Bapa.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.