Jumat, 4 April 2014,

Keb 2:1a,12-22; Yoh 7:1-2,10,25-30

“Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya.” ( Yoh 7:27)

Mari kita membicarakan sebuah kata dalam bacaan Injil hari ini. Kata itu adalah Kristus. Dalam Injil hari ini, orang-orang Yerusalem sedang membicarakan seseorang bernama Yesus. Mereka tahu bahwa Yesus adalah Kristus (ay 26).

Siapakah Yesus ? Sebagaimana orang-orang Yerusalem dalam bacaan Injil hari ini, kita pasti tahu! Yesus adalah anak Maria. Setelah meninggalkan Mesir pada masa kanak-kanak Yesus, keluarga Maria tinggal di Nasaret hingga Yesus dewasa. Karena itu, kita dan orang-orang di zaman Yesus mengenal Yesus dari Nasaret. Perihal sebutan Kristus, dalam ay. 27 ditampilkan kebingungan orang-orang Yerusalem, “Tetapi tentang orang ini (Yesus) kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya.” Jika mereka tahu bahwa Yesus adalah Kristus, mereka ragu?

Kristus (dalam bahasa Yunani) dan Mesias dalam bahasa Aram memiliki makna yang sama yaitu, Yang Terurapi. Orang Israel percaya bahwa penyelamat yang dijanjikan Allah akan datang di tengah bangsa ini ditandai dengan pengurapan. Orang-orang ini mengandalkan ingatan ajaran dalam Perjanjian Lama, Yang Terurapi adalah orang yang berasal dari Keturunan Daud dan akan membawa bangsa Israel kembali pada kejayaan Raja Daud. Pusat Kerajaan adalah Yerusalem. Jadi, pikir orang-orang ini, jika Yesus adalah Kristus mengapa Ia berasal dari Nasaret, mengapa ia anak tukang kayu, mengapa tampil sederhana. Sebenarnya, Yesus sudah menjelaskan mengenai asal-usulnya yaitu dari Bapa. Yesus juga sudah menunjukkan dengan sabda dan perbuatan. Aneka mukjizat Ia buat. Tapi orang-orang ini melihatnya karena tetap sibuk dengan jalan pikirannya sendiri. Hatinya tetap tertutup.

Beruntunglah kita, sebab Kitab Suci menyebutkan Yesus sungguh diurapi dan Yesus disebut sebagai Anak Allah.Dalam keempat Injil penggenapan nubuat tentang Yang Terurapi diperlihatkan dalam peristiwa pembaptisan Yesus (Mat 3:13-17, Luk 3:21-22, Mrk 1:11, Yoh 1:32-34). Tetapi fakta Alkitabiah ini belumlah berbuah rahmat keselamatan. Pertama, hati kita harus terbuka untuk mengakui Yesus sebagai Anak Allah yang menyelamatkan kita. Kedua, kita harus melakukan apa yang diperbuat oleh Yesus terhadap orang sakit, terhadap orang yang miskin, orang lemah dan berkebutuhan khusus (cacat).

Pertanyaan reflektif:

Masihkah kita kurang percaya bahwa Yesus sungguh Mesias?

Doa:

Ya Bapa. Terimakasih karena Bapa telah mengutus Yesus datang ke dunia ini sebagai seorang Mesias. Ajarilah kami untuk mengandalkan Yesus sebagai Juruselamat kami. Amin.

(M.L. Supama)