MIRIFICA.NEWS, SEMARANG – Jalanan depan Katedral Sta. Perawan Maria Ratu Rosari Suci, Semarang mulai padat sejak pukul 16.00 WIB. Puluhan polisi lengkap dengan senjata api berjaga di sekeliling katedral. Ratusan umat berduyun-duyun memadati kursi-kursi. Lebih dari 25 uskup turun dari bus, segera menuju sakristi. Ketika lagu pembuka salve agung dikumandangkan, ratusan mata dan kamera memandang pintu utama.
Datanglah barisan perarakan, Kardinal Julius Darmaatmadja, SJ, di dalamnya. Para suster Trapistin Gedono memainkan nada dan suara gamelan dan gu zheng (kecapi Tiongkok), mengentalkan kekhusyukan salve agung menuju tahbisan Mgr. Robertus Rubiyatmoko, besok (19/5).
“Seketika diumumkan, kami segera mempersiapkan semuanya dalam waktu dua bulan… Karena uskup terpilih (Mgr. Rubi) harus segera ditahbiskan dalam tiga bulan setelah pengumuman,” ucap RD Agus Gunadi, Ketua Tim Liturgi Tahbisan Mgr. Rubi ini.
“Quarere et Salvum Facere”, dalam bahasa Indonesia “Mencari dan Menyelamatkan”. Moto penggembalaan Mgr. Rubi terpampang mantap di setiap buku salve agung hari ini; menyampaikan secara tersirat pedoman misinya sebagai gembala keuskupan.
“Banyak suara dan nama menyebut nama uskup Semarang selanjutnya.. Yang dipilih Vatikan ternyata Si Kumis!” ucap Kardinal Julius disambut gaung tawa seluruh umat.
Mgr. Robertus Rubiyatmoko membawa warna baru di jajaran keuskupan. Pasalnya, beliau adalah satu-satunya uskup yang ‘masih’ berkumis.
Salve agung masih berlangsung sampai artikel ini diterbitkan. Liputan langsung bisa disaksikan di sini.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.