TANA TORAJA, MIRIFICA.NET – Mayoritas pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan Komisi Komsos KWI lebih mendalami jurnalistik secara umum; dari berbagai jenis tulisan multimedia. Namun kolaborasi antara dua fasilitator pada pelatihan di Tana Toraja ini membuahkan pengarahan yang tajam untuk penulisan fakta dan teknik wawancara.
Pelatihan jurnalistik kerjasama Komisi Komsos KWI-Komsos KAMS (Keuskupan Agung Makassar) yang pertama kalinya diadakan untuk Kevikepan Toraja ini memasuki hari kedua (7/7). Paul C. Pati, pendiri penakatolik.com sekaligus fasilitator pertama, terus membimbing peserta dari seanteo Kevikepan Toraja agar mantap dalam menulis tulisan fakta. Setelah kemarin memberikan kesempatan pada tiap peserta untuk menulis premis, kini mereka ditugaskan menulis sebuah artikel. Pun, tema yang diangkat tidak lain mengenai acara terbaru di paroki masing-masing.
Siang harinya, A. Margana ambil alih. Anggota pengurus Komisi Komsos KWI ini membeberkan teknik wawancara narasumber sehingga informasi sebagai bahan baku tulisan boleh bersifat kaya dan tajam. Sore harinya, para peserta diberi kesempatan untuk mewawancarai narasumber yang menurut mereka kapabel untuk menjawab tema yang ditugaskan A. Margana: Inkulturasi Gereja Katolik di Tana Toraja. Mereka dibekali sejumlah pertanyaan yang mana menjawab keseluruhan aspek dari tema yang diangkat.
Seusai pengarahan, seluruh peserta serentak berpencar dari Wisma Samadi JMJ Ge’tengan -lokasi pelatihan-, untuk menemui narasumber masing-masing; ada pula yang melakukan wawancara via telpon. Yuli, peserta asal Paroki Rantepao, mengaku kesulitan untuk mencari narasumber. “Karena di sini terbatas jumlahnya…” ujar Yuli. Petrus T, peserta lain, mengaku terkesan dengan tema yang ditugaskan oleh A. Margana. Aktivis asal Paroki St. Yohanes Rasul – Minanga ini menggunakan teknik wawancara yang dibagikan fasilitator untuk menyelami makna inkulturasi dari Gereja Katolik di Kevikepan Toraja.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.