Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?” (Luk 12, 56)
BANGSA Indonesia mengenal adanya zaman kerajaan, zaman penjajahan, zaman kemerdekaan, zaman pembangunan, zaman orde baru, zaman reformasi. Banyak sesepuh pernah mengalami zaman-zaman tersebut. Namun banyak pula orang yang hanya mengalami sebagian.
Selain kategori tersebut, banyak orang juga mengenal zaman-zaman yang lain, seperti: zaman batu, zaman logam, zaman besi. Ada juga zaman purbakala, zaman modern, zaman post modern, zaman global, zaman digital.
Setiap zaman mempunyai ciri atau kekhasannya masing-masing, yakni sesuatu yang dominan. Ciri-ciri tersebut mempengaruhi hidup manusia pada zamannya. Orang-orang yang lahir, tumbuh dan berkembang pada zaman penjajahan tentu mempunyai sifat, karakter, sikap dan perilaku yang berbeda dengan generasi yang dilahirkan dan dibesarkan pada zaman digital. Kemampuan untuk membaca tanda-tanda zaman merupakan hal penting, agar orang mampu mengambil sikap dan keputusan yang tepat dalam banyak hal.
Tanda-tenda zaman tentu tidak hanya berkaitan dengan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita, tetapi juga berkaitan dengan berbagai hal yang terjadi di dalam diri kita. Tubuh manusia biasanya juga memberikan berbagai macam tanda alamiah, yang menuntut kesadaran, kepekaan, perhatian dan tindakan yang tepat.
Mata berkunang-kunang, kepala nyut-nyutan, hidung mampet, perut melilit, bersin terus menerus merupakan tanda-tanda yang sering terjadi dalam tubuh manusia. Orang akan segera menilai, memeriksa dan mengambil tindakan tepat terhadap tanda-tenda seperti itu.
Para murid hendaknya peka dan mampu membaca tanda-tanda tersebut. Selain itu, ada tanda-tanda lain yang seringkali juga terjadi, seperti rasa cemas, takut, stres, sedih, kuatir. Tanda-tanda yang berkaitan dengan kehidupan batin, kehidupan rohani atau kehidupan spiritual seseorang. Sejauh mana para murid peka, mampu menilai dan membaca tanda-tanda tersebut?
Teman-teman selamat pagi dan selamat berkarya. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Courtesy of Huffington Post)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.