MIRIFICA NEWS, WEETEBULA – “Radio Vox Mundi sangat berpotensi untuk menyebarkan pewartaan di Sumba. Dengan pancaran yang ternyata bisa didapat sampai Flores Selatan, radio tidak akan mati meskipun sudah ada media sosial. Saya yakin dengan kehadiran teman-teman mulai dari pelatihan ini, Radio Vox Mundi bisa berkembang.” – Errol Jonathans.
Pelatihan jurnalistik dan program penyiaran radio diadakan untuk Keuskupan Weetebula, hari ini (1/5) sampai Jumat (3/5) di Wisma UNIO Sumba. Dengan fasilitator Errol Jonathans, pelatihan ini diikuti 25 orang imam, suster, bruder, dan aktivis pastoral awam dari berbagai penjuru Sumba. Bukan hanya sekadar mafhum, workshop ini ditujukan supaya para imam mampu memberi reportase tentang kabar terbaru di paroki masing-masing -dengan memenuhi kaidah jurnalistik- untuk disiarkan di Radio Keuskupan Sumba, Vox Mundi 101.0 FM.
RD Yustinus Guru Kedi, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Weetebula, berharap supaya pelatihan ini bisa membawa seluruh peserta menjadi volunter untuk konten radio Vox Mundi 101.0 FM, sambil memperkenalkan budaya lokal. Ia menegaskan di pembukaan pelatihan, “Ada pikiran bahwa radio sudah mati di kota-kota besar.. Ternyata belum. Inilah yang mau kita pelajari (bagaimana caranya)… Saya yakin, dengan peserta yang ada.. dapat mengembangkan karya radio, dan dapat memberi inspirasi bagi pendengarnya.”
Radio Vox Mundi FM harus menjadi radio yang dicintai umat. Sebelum itu, para penggerak Vox Mundi harus terlebih dulu mencintainya. Itulah yang menjadi alasan diadakannya workshop ini. – Romo Martin, Vikaris Paroki Kodi selaku MC pembukaan pelatihan.
“Mendapatkan frekuensi siaran sangat sulit sekarang ini, terutama di kota-kota besar. Patut kita syukuri, Radio Vox Mundi 101.0 FM sudah mendapatkannya. Lantas, karena Radio Vox Mundi 101.0 FM itu tergolong radio swasta, kita juga harus memikirkan pemasukannya,” kata Errol Jonathans, direktur Radio Suara Surabaya 100 FM yang juga mendampingi workshop ini, pada sambutannya.
“Para pastor, suster, dan teman-teman, mungkin kita tidak mendapat uang ketika membantu Vox Mundi. Namun, sadar tidak sadar, apa yang kita lakukan di Radio Vox Mundi itu sebetulnya pelayanan, menabung untuk rumah yang selanjutnya,” tukas Errol. “Setelah berkenalan dengan teman-teman semua, saya yakin Radio Vox Mundi bisa berkembang ketika kita bekerjasama,” tambahnya seraya melanjutkan pembukaan pelatihan ke tes pengetahuan umum jurnalistik bagi peserta.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
