PEN@ KATOLIK – Vatikan dan Badan PBB untuk Dana Perkembangan Anak-Anak Internasional (UNICEF) menandatangani kesepakatan yang bertujuan untuk bekerja sama lebih erat menjangkau kaum muda yang paling kurang beruntung di dunia.
Direktur eksekutif UNICEF, Anthony Lake, bertemu dengan Paus Fransiskus di Casa Santa Marta, 21 April 2015, untuk menandatangani perjanjian kerja sama dengan Scholas Occurrentes, organisasi yang diluncurkan Paus Fransiskus saat masih Uskup Agung Buenos Aires. Organisasi itu menggunakan olahraga, teknologi dan seni untuk meningkatkan integrasi sosial dan perjumpaan di kalangan kaum muda yang kurang beruntung.
Juga ditandatangani kesepakatan kedua antara Scholas Occurrentes dan Konfederasi Sepakbola Amerika Selatan [CONMEBOL]. Dengan kerja sama erat, organisasi-organisasi ini hendak “memberikan kepada para remaja peralatan, informasi dan pemahaman yang mereka butuhkan untuk menjadi warga negara yang dapat berpartisipasi penuh dalam masyarakat mereka dan dalam dunia.”
Kaum muda berusia antara 10 hingga 19 tahun berjumlah sekitar 20% dari populasi dunia. Mayoritas dari mereka tinggal di negara-negara sedang berkembang.
Ketika berbicara dengan Radio Vatikan setelah penandatanganan itu, Anthony Lake dari UNICEF menekankan pentingnya menghubungkan kaum muda yang inovatif dengan rekan-rekan seusia mereka yang memiliki pemikiran serupa guna menciptakan budaya perjumpaan “Kaum muda untuk kaum muda.”
Dalam wawancara dengan Mercedes De La Torre dari Radio Vatikan Amerika Latin, Lake mengatakan bahwa masa remaja adalah saat genting, usia beresiko, tetapi saat kesempatan. “Orang muda yang belajar bekerja sama dan memecahkan persoalan bersama mengembangkan keterampilan yang akan lebih dari sekedar membantu membentuk masa depan lebih baik bagi diri mereka sendiri.”
Lake menjelaskan, kedua organisasi itu akan mengeksplorasi cara-cara baru di mana mereka bisa memobilisasi jaringan-jaringan sosial dan gerakan-gerakan sosial yang berpihak pada anak-anak yang paling kurang beruntung. “Mereka juga akan mencari peluang-peluang kolaborasi lain yang berkisar pada peristiwa-peristiwa dunia untuk kaum muda, seperti KTT Dampak Sosial Kaum Muda pada Pertandingan Olimpiade Khusus Musim Panas 2015 di Los Angeles.
Ini bukan yang pertama kalinya Paus Fransiskus menyoroti peran yang bisa dimainkan olahraga dalam di kehidupan orang-orang muda dengan latar belakang yang sulit. Dalam pertemuan dengan tim-tim sepak bola nasional Italia dan Argentina di Vatikan, Agustus 2013, Paus mengingatkan mereka bahwa “Pemain-pemain sepak bola sering dikagumi oleh orang-orang muda” dan Paus mendesak mereka untuk menjadi panutan yang baik untuk fans mereka. (pcp dari penakatolik.com berdasarkan Radio Vatikan)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.