SEMUA hukum dan peraturan dibuat dengan tujuan agar hidup kebersamaan di dalam masyarakat dapat berlangsung tertib dan teratur. Namun ketika pelaksanaannya bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, hendaknya dipertimbangkan secara bijaksana.
Melalui perikop ini, Yesus menyadarkan kita bahwa pelaksanaan peraturan dan hukum secara harafiah, tanpa mempertimbangkan makna dibaliknya, hanya akan membutakan hati nurani dan menjauhkan kita dari hukumNya, yakni hukum kasih.
Mari bersikap fleksibel, jangan terlalu kaku dalam memegang peraturan; sesuaikan dengan situasi dan keadaan yang berlaku pada saat itu. Teladani Yesus yang selalu mengutamakan kasih, karena kasih jauh lebih bernilai daripada sekedar kepatuhan terhadap hukum manusia.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.