Keuskupan Timika, 20 Oktober 2024, Mgr.Aloysius Sudarso SCJ, memimpin misa pentahbisan dua Imam dan dua Diakon di gereja Sta. Sesilia Sp2 Timika – Papua. Dalam perayaan Tahbisan ini Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, didampingi Administrator Keuskupan Timika Pastor Marthen Kuayo dan Pastor Dominikus Dulione Hodo, Dan kurang lebih lima puluh dua imam dari berbagai tarekat turut mengambil bagian sebagai Konselebran pada perayaan Tahbisan ini. Hadir juga para Fr, Suster, Bruder serta ribuan umat yang berdatangan dari berbagai paroki.
Sebelum perayaan dimulai, Bapak Uskup menerima para calon Diakon dan Imam secera resmi yang diserahkan oleh keluarga kepada pihak gereja. Para calon terbabis adalah
- Fr. Modestus Mametapare Pr. Menjadi Diakon
- Fr. Yohanes Kayame Pr. Menjadi Diakon
- Diakon Sebastianus T. Liwu Pr. Menjadi Imam.
- Diakon Yosef Setiadi, Pr. Menjadi Imam.
Perarakan dimulai dari depan pastoran, berarak menuju ke gereja dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi Kudus. P. Marthen Kuayo, dalam prakata pembuka, hari kita bersyukur atas karya Allah, melalui para saudara kita yang hari ini akan ditahbiskan menjadi Diakon dan Imam. Kita hendak memohon kepada Allah semoga mereka ini sungguh – sungguh menjadi pilihan Allah sendiri, yakni menjadi imam dan gembala yang baik bagi umat beriman. Kita juga mohon supaya Allah menyelesaikan karya yang telah dimulainya dalam diri mereka.
Prosesi pentahbisanpun dilaksanakan dengan penuh hikma dan meriah. Mgr. Aloysius Sudarso dalam kotbahnya Tahbisan Imam dan Diakon selalu menarik karna dihadiri oleh beribu- ribu umat yang datang untuk mengikuti. Karna itu menjadi penting bagi kami yang Diakon nanti yang menjadi imam, bahwa harapan dari mereka yang akan ditahbiskan itu sangat besar. Tentu bukan harapan lain – lain, tetapi harapan iman. Oleh karena itu perayaan ini adalah Perayaan Imam. Pada saat penyambutan para calon Diakon dan Imam sangat menarik bahwa para keluargan dan orang tua menyerahkan putranya umat Allah di Keuskupan ini. Mereka menyerahkan dengan sepenuh hati , menyerahkan dengan adat diiringi tarian dan bunyi-bunyian yang melambangkan sesuatu yang lebih luhur daripada sekedar tarian budaya. Saya secara pribadi merasa terhormat bisa mewakili untuk pentahbisan ini, tentu mewakili penyerahan putra-putra ini kepada seluruh umat di Keuskupan Timika yang pada saat ini tentu kepengurusan pimpinan Keuskupan ini disehkan kepada Pastor Marthen Kuayo sebagai Administrator Keuskupan Timika. Saya ngucapkan Profesiat kepada Pastor Marthen Kuayo , tentu ini adalah anugrah yang terbesar dari Tuhan.
Terimakasih kepada Bapak dan Ibu yang telah menyerahkan putranya, juga doa-doa seluruh umat dan juga untuk para imam di Keuskupan ini yang pangilanya diteruskwn oleh orang muda dalam diri duw calon Diakon dan dua calon Imam. Panggilan yang diikuti semoga menarik, menyentuh hati orang muda yang hadir.
Pertama-tama akan ditahbiskan Diakon dan tugas para Diakon sifatnya adalah Pembantu Uskup yang sementara ini penggantinya adalah Pastor Marthen Kuayo untuk mewartakan imanya, dengan memperdalam imanya, imam Sang Juru Selamat Imam Agung yaitu Yesus Kristus sendiri. Dan nanti dalam pentahbisan Diakon ini akan diharapkan tekun dalam doa, doa Brefir adalah doa gereja. Doa Brefir dalm mazmur ada yg sukacita, ada yang dalam penderitaan, karena itu kita mendoakan umat. Tugas sebagai Diakon dan Imam adalah sebagai Pendoa – Pendoa. Para Diakon harus hidup selaras dengan teladan Kristus.
Usai Misa Pentahbisan dilanjutkan dengan acara Seremoni dan Makan bersama di halaman gereja Sta. Sesilia Sp2 sambil dihibur oleh Kelompok- kelompok tarian dari berbagai suku, Kombas – Kombas, kelompok Ibu- kelompok anak- anak dan Otomona Band. *Onny Sarway, Komsos Keuskupan Timika.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.