Mgr. Domi Saku mengunjungi pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Atambua.

TIAP orang kecil,orang terlantar bahkan keluarga memiliki aneka ragam tantangan, terutama yang berhubungan dengan krisis pertumbuhan. Bahkan keluarga nasareth yang kita jadikan teladan hidup berkeluarga juga tidak terlepas dari permasalahan. Namun mereka adalah keluarga yang sehat. Menjadi keluarga yang sehat berarti setiap anggota keluarga saling merawat dan memelihara satu dengan yang lain.

Dalam rangka  memperingati Hari Orang Sakit Se-dunia ( HOS ) tingkat keuskupan Atambua sehari sebelum perayaan ekaristi di Katedral Atambua tanggal 11/02/2015 Uskup Atambua Mgr Dr. Dominikus Saku,pr mengunjungi para pasien yang sakit di dua rumah sakit yaitu rumah sakit umum daerah Gabriel Manek SVD, dan rumah sakit Sito Husada Atambua, Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap orang kecil, orang terlantar  dan menderita.

Uskup Atambua bersama Pater  Provinsial  SVD Timor, Pater  Vinsen Wun,SVD dan  rombongan persekutuan doa karismatik masuk di setiap kamar perawatan penginapan pasien berdoa dan menjamah pasien yang sakit, serta memberi motivasi dan penghiburan supaya para pasien bisa cepat sembuh dari segala penyakit dan di harapkan bisa kembali ke keluarga untuk melaksanakan aktifitas sesuai profesinya masing-masing.

Mgr. Domi menjalankan tugas berpastoral bagi orang sakit, foto Komsos KA.
Mgr. Domi menjalankan tugas berpastoral bagi orang sakit, foto Komsos KA.

Sesudah mengunjungi  para pasien di rumah sakit, Uskup Atambua bersama rombongan persekutuan doa karismatik  menuju Gereja Katedral  Atambua untuk mengadakan perayaan misa syukur hari orang sakit se-dunia  yang di hadiri oleh umat dan orang sakit se-keuskupan  Atambua dari Dekenat Kefa, Dekenat Mena, Dekenat Malaka dan Dekenat Belu Utara.

Dalam homilinya Uskup Atambua mengatakan semua penyakit bermula dari diri sendiri yaitu perut, makan dan minum tidak teratur serta semua penyakit berasal dari hati. Kadang kita sebagai manusia mulai timbul pikiran, perbuatan yang  bengkok sehingga timbul sakit penyakit dalam dirinya dan kadang kita sakit karena tidak mengenal  atau lupa Tuhan  karena sibuk dengan kegiatan duniawi pada hal  Tuhan yang mempunyai cara, contoh untuk menyempurnakan hidup kita, ungkap Uskup perbatasan Timor Leste  ini.

Perayaan di lanjutkan dengan pelantikan badan pengurus anggota karismatik terpilih tahun 2015 – 2018 sesuai surat uskup Atambua no 12/2015 tentang badan pelayanan pembaharuan karismatik  katolik keuskupan Atambua. Sesudah perayaan ekaristi di adakan doa dan jamahan tangan anggota karismatik terhadap umat dan penyembuhan terhadap pasien yang mengalami sakit penyakit dalam dirinya.

Usai kegiatan Anton Bere pengurus karismatik  mengatakan karismatik baginya memiliki peranan dalam dua sisi yakni kehidupan iman dan kehidupan sosial  komunitas dan sangat bermanfaat untuk pribadi,keluarga dan juga manfaat kelompok. bahwa secara pribadi sejak mengikuti karismatik saya merasa ada kepercayaan diri. dulu saya orang yang takut dan kurang percaya diri bahkan sampai  mengalami gangguan jiwa ( gila ) namun setelah bersama komunitas ini saya kembali menemukan diri dan saya percaya pada firman, biarlah imanmu mengalahkan rasa takutmu ini kekuatan dasyat. Kata Anton yang telah membangun sebuah rumah doa khusus orang sakit di Kuneru – Atambua ini. Turut hadir pada perayaan  tersebut Pater Provinsial  SVD Timor, Pater  Vinsen Wun,SVD, Romo Deken Belu Utara, Rm. Stefanus Boisala,pr, Rm Edmundus Nahak,pr (Mantan  Vikjen Keuskupan Atambua ), pastor konselebran dan ratusan  umat.

 

Penulis: Simprosius Leki Dasialumni peserta pelatihan jurnalistik dan layout yang diadakan Komsos KWI dan Komsos Keuskupan Atambua

Kredit Foto: Mgr. Domi Saku mengunjungi pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Atambua. foto Komsos KA