TETIBA mobil hitam bernomor polisi DD 1 YM berhenti di depan Pastoran Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Makale, Tana Toraja, Kamis sore, 30/5. Saat itu, para peserta Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) ke-6 sedang serius mengikuti workshop menulis kreatif dan workshop audio visual.
Ternyata, yang keluar dari mobil itu adalah Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku Ada’. Melihat kedatangan Bapa Uskup itu, Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Kamilus Pantus bergegas berjalan menuju mobil tersebut. Lantas, Romo Kamilus dan beberapa pastor menyambut kedatangan Mgr. John.
Beberapa imam dan umat, serta panitia PKSN yang ada di sekitar lokasi pun ikut memberi salam kepada Bapa Uskup. Romo Albertus Arina, Pastor Paroki Makale juga ikut menyambut kedatangan Mgr. John.
Usai menyapa para Romo dan beberapa panitia PKSN, Uskup yang mengenakan jaket hitam itu berjalan menuju ruangan aula. Lalu, beberapa menit kemudian, dia tampak kembali lagi menyapa panitia di tenda-tenda kecil di halaman pastoran.
Bapa Uskup dalam pesan yang telah disampaikan sebelumnya sangat mengapresiasi kerja keras panitia yang mempersiapkan seluruh rangkaian PKSN ke-6 ini dengan tanpa pamrih. “Dari relung hati yang paling dalam, kita mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya atas semangat pengabdian mereka yang luar biasa.”
“Kecuali itu, perkenankan saya memohon maaf sebesar-besarnya karena tidak berkesempatan hadir pada acara pembukaan, berhubung bertabrakan dengan kegiatan penting lain,” tulis Mgr. John dalam sambutannya.
Terlihat beberapa panitia spontan mengajak Bapa Uskup untuk berfoto bersama. Mgr. John pun mengindahkan ajakan foto bersama itu, dengan wajah senyum sumringah.
Sementara itu, Ketua Komsos Keuskupan Manokwari-Sorong, Romo Aloysius Susilo merasa begitu bangga bertemu dengan Mgr. John. “Yang jelas, saya merasa bangga karena mendapat sapaan dari Uskup Agung Makassar. Seakan-akan kita mendapatkan semangat baru untuk mengikuti kegiatan PKSN ke-6 di Tana Toraja ini,” tutur Romo Susilo. (Stefan/RBE)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.