(Radio Vatikan) Di antara para Uskup Agung metropolitan saat penerimaan pallium pada hari Senin saat Misa untuk menandai Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus di Vatikan, adalah Uskup Agung baru Chicago, Blase J. Cupich. Cucu dari para imigran Kroasia ke Amerika Serikat dan anak dari orang tua Kroasia, Uskup Agung Cupich terus menujukkan kebanggaannya sebagai seorang Kroasia dan memelihara warisan budaya leluhurnya, terutama dalam hal iman Katolik yang menembus identitas Kroasia. Fr. Hrvoje Juko dari radio Kroasia Vatican mewawancarai Uskup Agung Cupich yang mengikuti Misa penerimaan pallium di Lapangan Santo Petrus.
Selama wawancara mereka lebih luas, Uskup Agung Cupich membahas isu-isu dari hukum pemerintah yang mengatur penjualan senjata api, untuk ketimpangan dalam masyarakat, dan untuk imigrasi. Uskup Agung Cupich juga membahas keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat baru-baru ini, yang melegalkan perkawinan sesama jenis di 50 negara bagian di AS.
“Saya berpikir bahwa keputusan Mahkamah Agung itu penting untuk menyadari bahwa kita sedang berbicara tentang pernikahan sipil di sini, dan kita berbicara tentang fakta bahwa Mahkamah Agung menilai, ada hak konstitusional bagi orang-orang dari jenis kelamin yang sama untuk menikah,” katanya .
Uskup Agung baru Chicago melanjutkan dengan mengatakan, “Itu tidak berdampak sama sekali pada pemahaman kita tentang perkawinan, yang tidak hanya merupakan persatuan antara seorang pria dan seorang wanita, tetapi juga simbol Kristus dan Gereja-Nya.”
Ditanya tentang cara di mana keputusan dapat mempengaruhi kebebasan beragama di Amerika Serikat, Uskup Agung Cupich mengatakan, “Saya pikir akan selalu ada kebutuhan untuk waspada bilamana setiap kali ada perubahan dalam masyarakat, sebagai suatu kesempatan untuk membangun kekompakan seperti dalam kasus pelegalan perkawinan sejenis ini.”
Sumber: http://en.radiovaticana.va/
Diterjemahkan: AG
Photo Credit: Uskup Agung Cupich, Eyewitness News
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.