Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Upah Kerja

Upah Kerja

“Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.” (1 Kor 9, 18)

DALAM kesempatan pertemuan Tim Kerja Kerasulan Pendidikan dan Tim Kerja Pengembangan Sosial Ekonomi di Hening Griya, dibahas tentang fokus pastoral Tahun Kerasulan Pendidikan. Setelah penyampaian materi tentang Tahun Kerasulan Pendidikan dilanjutkan dengan tanya jawab.

Salah seorang peserta bertanya, “Bagaimana perhatian Gereja terhadap para guru agama, yang selama ini telah mendampingi para calon baptis, calon penerima komuni pertama dan calon penerima Krisma? Kok tidak ada ‘ucapan terimakasih’ yang mereka terima.”

‘Ucapan terimakasih’ bisa terwujud dalam banyak bentuk, seperti karu ucapan, piagam, vandel, parcel atau juga ganti uang tranport. Dalam konteks dunia kerja, ‘uacapan terimakasih’ adalah honor, imbalan atau gaji yang diterima seseorang setelah melaksanakan tugas atau pekerjaannya.

Para karyawan swasta, pegawai negeri, buruh dan pekerja secara rutin menerima upah atas pekerjaan dan tugasnya selaras dengan golongan, jabatan atau fungsi yang dimiliki. Mereka menerima upah secara rutin sebulan sekali dan secara berkala mendapatkan kenaikan upah selaras dengan kebijakan yang ada.

Situasi yang terjadi di dalam dunia kerja ini sedikit banyak akan mempengaruhi seseorang yang terlibat di dalam pelayanan pastoral. Di sela-sela tugas dan pekerjaan harian, banyak orang masih terlibat di dalam karya pelayanan pastoral Gereja. Sejauh mana para pelayan pastoral memahami dan menghayati keterlibatan ini: apakah sebagai pekerjaan sampingan yang bisa mendatangkan keuntungan material atau finansial? Ataukah merupakan panggilan hidup orang beriman yang ingin berbagi sukacita bagi sesama?

Sebagai pelayan pastoral, St. Paulus fokus pada Kabar Gembira yang dia alami dan ingin dia bagikan kepada banyak orang. Pelayanan pastoral yang dia lakukan tidak diukur dengan upah atau ‘ucapan terima kasih’ yang lain atau imbalan tertentu.

Paulus semata-mata ingin berbagi pengalaman dengan banyak orang bahwa percaya pada Yesus itu membawa kelegaan, kedamaian dan keselamatan hidup. Kepuasan pelayan pastoral bukan terletak pada materi atau barang lain, tetapi pada sukacita, kegembiraan,kelegaan orang lain yang merasakan diselamatkan Tuhan.

Teman-teman selamat sore dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Tribun News)