Bacaan I: Hab 1:12-2:4
Injil: Matius 17:14-20
Peristiwa penyembuhan yang dilakukan Yesus terhadap orang-orang sakit dan pengusiran setan seperti yang kita dengar dalam Injil Matius ini, lagi-lagi menegaskan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa. Ia berkuasa atas penyakit yang kita alami. Ia berkuasa atas setan-setan. Ia menunjukkan diriNya sebagai anak Allah yang Mahakuasa, sekaligus sangat peduli dengan nasib kita. Ia pasti membantu kita. Kasih dan kepedulian Yesus membuat “orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik” (Mat 11:5, Luk 7:22).
Orang banyak yang menyaksikan peristiwa itu, juga kepada para pendengar dan pembaca sabda ini dihantar untuk mempercayakan diri dan hidupnya kepada Yesus. Di saat sakit, di saat susah, dan segala saat hidup kita, hendaklah kita datang kepadaNya dan berserah diri dalam iman kepadaNya.
Para murid yang merasa gagal mengusir setan dari anak yang sakit ayan itu diingatkan untuk lebih beriman. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang beriman. Beriman di sini bukan pertama-tama percaya pada kata-kata kita atau percaya pada kemampuan kita sendiri untuk menyembuhkan, melainkan percaya dan menyerahkan segala sesuatu kepada Allah yang sanggup melakukan segala-galanya, sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Salah satu tanda iman dan penyerahan diri ini terjadi dalam doa. Dalam ayat selanjutnya mengenai kisah penyembuhan ini, Yesus juga mengingatkan bahwa jenis ini hanya dapat dilakukan dengan berdoa dan berpuasa. “Doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan membangunkan dia” (Yak 5:15).
Ilustrasi: Yesus menyembuhkan orang sakit (foto dari www.lds.org)
Renungan oleh Rm. Markus Ture, OCD
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.