SETELAH Ekaristi Kamis Putih, kita ingin berjaga dengan Tuhan Yesus dalam tuguran. Tuguran merupakan kisah Yesus berdoa di Taman Getzemani bersama tiga muridnya. Namun, para muridnya tertidur.

Teks Tuhan Yesus berdoa di Taman Getzemani merupakan moto tahbisan saya. Dari kisah itulah saya melihat Yesus merupakan orang yang feel free (rasa bebas untuk). “Bapa jika Engkau mau ambillah cawan ini dari padaKu, tetapi bukanlah kehendakKu melainkan kehendakMulah yang terjadi”. Jika Yesus tidak feel free pasti Yesus akan menolak peristiwa salib. Namun karena feel free, Yesus menerima tugas berat ini dengan rasa bebas untuk, bukan rasa bebas dari. Sebab rasa bebas untuk berbeda dengan rasa bebas dari. Jika rasa bebas dari, berarti Ia menolak. Jika rasa bebas untuk berarti Ia menerima dengan rasa lapang dada.

Tuhan Yesus saja berdoa di saat menghadapi situasi yang berat. Mengapa kita tidak berdoa, melainkan mencari penghiburan yang tidak jelas, contoh: narkoba, mabok. Doa merupakan kegiatan sederhana tetapi berdaya lebih dari kekuatan manusia. Berkat doa, Yesus sungguh feel free untuk menjalankan tugas berat demi banyak orang.

Mari kita berjaga bersama Tuhan Yesus. Kita ingin menemani Tuhan di detik-detik terakhir sebelum penderitaan Ia terima. Jangan tidur. Jangan lalai. Namun berjaga dalam doa.

Kredit foto: Ilustrasi (Corbis)