DALAM berkomunikasi di media sosial, kita harus meniru cara berkomunikasi Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Cara yang disebut komunikasi trinitaris ini selalu membawa pada persaudaraan, komunio. “Karena itu, jangan sampai kita sebagai generasi muda membawa perpecahan dalam pergaulan di media sosial. Cara yang kita tempuh harus membawa persatuan,”ujar Sekretaris Eksekutif Komsos KWI Romo Kamilus Pantus di hadapan ratusan Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Agung Kupang dan Atambua, di Rumah Retret SSps, Bello, Sabtu, (28/10).
Demikian pula dalam menghadapi hoaks, OMK harus menyirami dan memenuhi media sosial dengan kabar baik dan hal-hal yang positif. “Kita harus menjadi agen penyebar kabar baik sehingga terjadilah persaudaraan dan perdamaian,”ujar Kamilus.
Sebagai orang muda kita harus membiasakan diri untuk menyaring dan memilah kabar yang kita terima setiap hari di media sosial, aplikasi messengger, atau di mana pun. Kalau kita terbiasa membagikan dan mengirimkan konten-konten yang menyesatkan, OMK juga melakukan perbuatan dosa. Perbuatan ini jelas melanggar kehendak Allah, melanggar 10 Perintah Allah, kata Kamilus.
Kalau sudah terlanjur, Kamilus mengajak agar OMK bertobat dengan menabur kabar baik sebanyak-banyaknya di media sosial. Itulah bentuk pertobatan yang nyata. Kamilus juga mengajak OMK agar meniru Yesus dalam berkomunikasi dengan orang lain. “Yesus merangkul semua orang tanpa pilih kasih,”ujar Kamilus.
Kegiatan Forum Dialog dan Literasi Media di Kupang ini merupakan kegiatan yang keenam setelah lima kota dikunjungi (Jakarta, Melang, Medan, Bandung, Manado). Gelaran ini digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menggandeng KWI. Selanjutnya, Kota Semarang bakal dikunjungi.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI