Temu Pengurus OMK kevikepan Bajawa diselenggarakan di Paroki Hati Kudus Yesus Maunori.
Puluhan Pengurus OMK se-Kevikepan Bajawa, mengikuti kegiatan Ngopi ( ngobrol pintar) yang diselenggarakan di Paroki Hati Kudus Yesus Manunori( 27-29/2018). Para pengurus OMK ini diutus dari masing-masing paroki sebanyak tiga orang sehingga total keseluruhan menjadi 98 orang dari 35 paroki yang ada. Jumlah tersebut memang belum memenuhi kuota yang diminta oleh tim Kepemudaan kevikepan Bajawa karena masih ada beberapa paroki yang tidak mengirim pasukannya oleh karena adanya kegiatan pastoral yang membutuhkankehadiran orang muda setempat.
Meski demikian, acara yang mengusung tema Rekoleksi,Refleksi dan Refreshing ini tetap berjalan meriah sesuai dengan gaya anak muda zaman now.
Dalam acara pembukaannya, ketua divisi OMK kevikepan Bajawa RD. Yanto Songka dihadapan peserta mengatakan sangat berbangga dengan kehadiran para peserta yang meskipun terdapat banyak kesibukan baik secara rohani maupun jasmani tetap meluangkan waktu dan tenaga untuk datang.
“Kami dari tim kepemudaan sangat berbangga hati sebab orang muda hadir dengan penuh niat dan ketulusan untuk berbaur bersama pengurus OMK lainnya sehingga memperoleh temuan temuan baru untuk menyempurnakan program kegiatan dan pendekatan yang terjadi dimasing-masing paroki.
Dia juga berharap agar selama kegiatan peserta mampu berproses secara alamiah untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Kegiatan tersebut merupakan program Kepemudaan Kevikepan Bajawa yang dijadwalkan setiap triwulan dengan tujuan untuk mempererat rasa persaudaraan dianta OMK sehingga dapat berbagi sukacita, juga untuk saling berbagi program yang dijalankan dimasing masing paroki,apabila ada program yang bagus bisa diadopsi oleh paroki lainnya sehinggga kegiatan tetap berjalan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada dimasing masing tempat.
Paroki Hati Kudus Yesus Maunori juga akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Danke Youth Day atau hari Orang Muda Katolik Kabupaten Ngada dan Nagekeo di tahun 2020 mendatang.
Selama kurang lebih tiga hari, peserta juga mengikuti DisKop ( Diskusi sambil Kopi) bersama RD. Eduardus Raja Para dari Komisi JPIC Keuskupan Agung Ende yang berbicara tentang sungguh luar biasanya Kekayaan Gereja Katolik sehingga tidak sedikit peserta yang tercengang karena ada yang baru mengetahui tentang hal ini.
Selain itu juga, RD.Remigius Misa dari komisi Pendidikan Keuskupan Agung Ende juga membawakan Materi tentang OMK sehingga bermanfaat bagi penyempurnaan pemahaman dalam berOMK sebagai pengurus OMK yang memiliki tugas dan tanggungjawab dalam menggerakkan dan mempersatukan.
Romo Remi demikian biasa disapa, juga menekankan kepada para pengurus bahwa selalu terlibat dan melibatkan diri dalam setiap perkumpulan karena sebagai OMK yang telah dibaptis memiliki tiga Tugas yakni sebagai Imam,Nabi dan Raja sehingga kehadiran dalam setiap pertemuan dan keterlibatan dalam kegiatan berOMK itu menguduskan diri sendiri dan menguduskan orang lain.
” Kehadiranmu menguduskan dirimu dan menguduskan orang lain”katanya.
Dia juga menambahkan bahwa sebagai pengurus jangan sekali-kali mempermalukan anggota lainnya dihadapan publik karena itu bukan sebuah perbuatan terpuji sebab akan menambah luka batin bagi sesama tersebut.
Pada hari terakhir peserta mengikuti rekreasi bersama di pantai Mburu diseputaran paroki tempat berlangsungnya kegiatan. Suasana keakraban sungguh tampak dari wajah wajah yang penuh ceria.
Secara terpisah ketua OMK paroki Wudu yang biasa disapa Soter mengatakan bahwa sangat bahagia bisa bergabung dengan teman teman dari dua kabupaten yakni Ngada dan Nagekeo. Baginya ini pengalaman pertama sesudah terpilih menjadi ketua OMK dan ternyata ditempat ini dalam moment ini masalah yang dihadapinya diparoki juga dihadapi oleh teman paroki lainnya sehingga perjumpaan itu merupakan moment untuk saling menguatkan.
“ini luar biasa bagi saya dan saya menemukan moment ini untuk pengembangan pribadi saya dan kelangsungan kehidupan berOMK di paroki kami” kata Soter dengan bangga.(ml)
Kredit Foto: Orang Muda Katolik Kevikepan Bajawa foto bersama (Doc. Komsos KAE)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.