TARIAN Tortor, tarian topeng tradisional asal Simalungun meramaikan upacara perayaan tahbisan episkopal Mgr Kornelius Sipayung, OFMCap, Sabtu (2/2/2019).
Tarian khas Medan ini mengiringi perarakan Lambang Pastoral Uskup Agung Medan yang baru. Menjadi istimewa karena diperkaya dengan Toping-toping dari Batak Simalungun, gundala-gundala asal Karo, Sigale gale dari Batak Toba yang semuanya merupakan representasi kebudayaan di Sumatera Utara yang amat beragam.
Tarian dibawakan oleh para mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas, Medan. Salah seorang mahasiswa menyampaikan makna di balik Tarian Tortor yang ditampilkannya. “Pelibatan budaya dalam pengarakan Lambang dan Motto ini, mengartikan bahwa Katolik akan tumbuh tanpa meninggalkan budaya umatnya. “100% Katolik, 100% taat kepada kepemimpinan uskup Keuskupan Agung Medan,”ujar Helena.
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI