PADA umumnya manusia memiliki kecenderungan untuk tidak mudah percaya sebelum melihat bukti nyata di depan mata.
Namun, kita yang mengaku sebagai orang beriman, hendaknya jangan menuntut kepada Tuhan, sejumlah tanda yang dapat ditangkap oleh indra, sebagai bukti kehadiranNya. Beriman dengan syarat hanya menandakan bahwa iman yang dimiliki masih sangat dangkal.
Buka mata hati, sadari bahwa Tuhan hadir pada peristiwa sederhana yang banyak dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Helaan nafas kita, aneka ragam bunga yang tumbuh di taman dan kicauan burung di pagi hari, adalah sejumlah peristiwa kecil yang luput dari perhatian kita namun merupakan tanda kehadiranNya.
Mari bertobat dan bertumbuh dalam iman. Miliki iman yang hidup; iman yang tidak tergantung pada sejumlah tanda atau mukjizat, melainkan iman yang mampu melihat kehadiran dan karyaNya pada setiap peristiwa kehidupan.
Di dalam kebersamaan di tengah keluarga, komunitas, lingkungan dan masyarakat, jadikan kehadiran kita sebagai tanda kehadiran Allah yang kita imani, pancarkan kasihNya lewat perkataan dan perbuatan kita.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.