Beranda OPINI Tampil di Muka Umum

Tampil di Muka Umum

“Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.” (Yoh 11, 54)

BAGI sementara orang, tampil di depan umum merupakan peristiwa yang menggelisahkan atau menakutkan. Mereka tidak hanya berdebar-debar perasaannya, tetapi juga bisa mengeluarkan keringat dingin. Rasa gelisah dan takut membuat seseorang tidak bisa secara runtut dan jelas. Bahkan ada orang yang gelagapan dan tidak bisa berkata-kata di depan umum.

Keinginan untuk tampil di depan umum menuntut keberanian dan kepercayaan diri serta latihan terus menerus. Banyak orang berusaha menumbuhkan keberanian dalam dirinya: berani mencoba, terbuka menerima kritik dan saran. Banyak orang juga berusaha memperkuat kepercayaan dirinya dengan menemukan bakat, kemampuan atau potensinya. Mereka juga mengikuti berbagai pelatihan atau kursus, agar semakin berani tampil di depan umum.

Sebaliknya, sementara orang tidak suka tampil di depan umum. Mereka lebih suka berada di belakang atau di balik layar. Mereka bisa mempunyai ide, gagasan atau pemikiran yang bagus dan cemerlang. Mereka membiarkan orang lain melakukan atau mewujudkannya. Mereka tidak suka menerima pujian, tepuk tangan atau penghormatan lain.

Yang sering membuat tanda tanya banyak orang adalah sikap atau perilaku sementara orang yang tiba-tiba berubah: semula terbiasa tampil di depan umum, tiba-tiba tidak mau tampil di depan umum; semula terlibat aktif dalam kehidupan bersama, tiba-tiba menarik diri, bersembunyi dan tidak pernah muncul lagi.

Yesus tidak tampil lagi di depan umum, karena banyak orang berusaha untuk membunuh-Nya. Apa gerangan yang membuat sementara murid tidak tampil lagi di depan umum atau dalam kehidupan bersama?

Teman-teman selamat pagi dan selamat berakhir pekan. Berkah Dalem.