Beranda Jendela Alkitab Harian Tambahkanlah Iman Kami Agar Semangat Yesus Kristus Hidup Dalam Diri Kami! (Siraman...

Tambahkanlah Iman Kami Agar Semangat Yesus Kristus Hidup Dalam Diri Kami! (Siraman Rohani 7/11/2016)

Tambahkanlah Iman Kami Agar Semangat Yesus Kristus Hidup Dalam Diri Kami! (Lukas 17: 1 – 6)

Saudara-saudari…. Pada hari Sabtu 5 Nopember saya mendapat satu pesan dari seorang teman lewat whatsapp. Isi pesan itu adalah satu penggalan pernyataan Paus Fransiskus. Paus Fransiskus berkata: “Di sekitar kita ada kejahatan. Iblis sedang bekerja. Tetapi dengan suara nyaring saya katakan: Allah lebih kuat!”
Bagaimana tanggapan saudara sesudah mendengar atau membaca pernyataan Paus Fransiskus? Apakah pernyataannya benar dan sungguh ada di sekitar anda saat ini? Bagaiama reaksi anda sesudah mengamati situasi dunia atau Indonesia di akhir-akhir ini? Benarkah bahwa kejahatan lagi hidup di Negara kita? Apakah benar bahwa Iblis lagi bekerja keras untuk menguasai bangsa kita? Kalau seandainya benar, apa yang harus kita buat menanggapi kenyataan ini? Apakah kita harus lari kepada Tuhan, yang kita percaya, bahwa Dia lebih kuat dari Iblis?
Bangsa kita adalah bangsa yang mengakui Tuhan. Dalam Pancasila, kita tempatkan Tuhan pada Sila yang Pertama, itu berarti bahwa setiap warga Negara harus mengakui Tuhan sesuai dengan keyakinannya, sesuai dengan ajaran agamanya. Hidupnya harus selalu diinspirasikan oleh ajaran agamanya. Yang pasti bahwa ajaran agama selalu menekankan kebaikan, keharmonisan, saling menghormati dan menghargai hak dan martabat sesama. Tetapi kalau kita amati fenomena yang sering terjadi di sekitar kita sepertinya fenomena itu sungguh sangat memprihatinkan. Kita dikenal sebagai bangsa yang religious, banyak orang taat beragama, tempat ibadat ada di mana-mana, tapi kejahatan terus terjadi, korupsi dan fitnah merajalela. Kenyataan ini menunjukkan bahwa kita tidak mampu membawa perbedaan antara orang beragama dengan orang yang tidak beragama. Kita sepertinya terpaku pada religious, bukan spiritual.
Apa perbedaan orang religious dan orang spiritual? Orang religious adalah orang yang agamis, rajin ibadah, terkadang dari penampilannya terlihat/ sengaja diperlihatkan, menampil symbol-simbol agama. Sementara orang spiritual adalah orang yang baik, bukan hanya dalam menjalankan perintah agama saja, atau tempat ibadah saja, tetapi ia baik di manapun ia berada. Orang religious adalah orang yang merasa paling suci dan paling benar. Sementara orang spiritual adalah orang yang melihat semua orang setara, semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Orang religious muda melihat perbedaan dan sensitip dengan perbedaan. Sementara orang spiritual adalah orang yang muda melihat persamaan, mau menerima perbedaan dan mau mendengarkan orang lain. Orang religious adalah orang yang hanya mementingkan symbol-simbol agama dan ritual agama saja. Sementara orang spiritual menyembunyikan ibadahnya dari orang lain dan mempraktekan keagamaannya di manapun dan kapanpun. Orang religious sangat exclusive/mementingkan dirinya sendiri/kelompok. Sementara orang spiritual membumi/merakyat, menerima siapa saja.
Marilah kita bertanya diri, kita orang religious atau orang spiritual? Kalau kita melihat kehidupan Yesus, kepala Gereja kita, Ia adalah orang spiritual. Ia selalu melayani siapa saja, menghormati dan menghargai martabat manusia. Orang yang tertangkap basah dalam perbuatan yang paling jahat pun tetap diterimaNya dengan baik dan tidak dihukumNya. Yang dimintaNya adalah jangan berbuat dosa lagi. Sebaliknya orang Farisi dan ahli-ahli Taurat selalu menganggap diri paling suci tetapi hatinya sangat buruk.
Saudara-saudari… Hari ini Yesus mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan orang yang menyesatkan sesama. KataNya: “Tidak mungkin tidak aka ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.”
Pertanyaan kita: Apakah benar bahwa penyesat itu tetap ada di lingkungan kita sekarang ini? Bagaimana reaksi kita kalau penyesat itu sungguh ada dalam lingkungan kita?
Sadar akan kenyataan bahwa Penyesat itu selalu ada di lingkungan kita, maka Yesus menasihati kita. Katanya: “Jagalah dirimu.” Untuk menjaga diri, kita harus perkuatkan iman kita. Karena itu kita diajak untuk selalu meminta Yesus: Tambahkanlah iman kami. Itu berarti kita harus selalu focus pada Yesus, ikut cara hidupNya dan promosikan hukum cinta kasih yang dicanangkan Yesus Kristus. Walapun Iblis tetap bekerja, tetapi percayalah bahwa Allah lebih kuat dari Iblis.”
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman dan spiritualitas Yesus Kristus dalam diri kita agar kita tidak mudah jatuh dan gampang disesatkan oleh sesama.
Kita meminta Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.