Beranda SEPUTAR VATIKAN Urbi Tahbisan Imam Baru Keuskupan Sibolga

Tahbisan Imam Baru Keuskupan Sibolga

Uskup Keuskupan Sibolga Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap mentahbiskan tujuh orang diakon menjadi imam, Kamis (6/2/2014). Mereka adalah Diakon Simeon Yulianus Pidang Pr (berasal dari Paroki St. Klaus Werang, Keuskupan Ruteng), Diakon Kristinus Giawa Pr (berasal dari Paroki St. Maria Ratu Surga Tögizita), Diakon Januarius Bondar Pr (berasal dari Paroki St. Hilarius Tarutung Bolak), Diakon Agustinus Hutabarat Pr (berasal dari Paroki Katedral St. Theresia Lisieux Sibolga), Diakon Daniel Zebua OFM Cap (berasal dari Paroki St. Maria Bintang Kejora Lahewa), Diakon Albert Simbolon OFM Cap (berasal dari Paroki St. Maria dari Gunung Karmel – KAM) dan Diakon Ferdinand Waruwu OFM Cap (berasal dari Paroki St. Maria Ratu Surga Tögizita).

Dalam khotbahnya, Uskup Sibolga mengungkapkan bahwa pada hari tahbisan ini, Gereja Katolik memperingati para martir Jepang, yakni Paulus Mikki dkk. Para martir itu, katanya, rela mengurbankan diri demi iman mereka kepada Kristus. Bertolak dari situ, Mgr. Ludovicus mengajak ketujuh diakon untuk meneladani para martir Jepang itu.

“Sekarang ini kita hidup memang dalam suasana kebebasan beragama, dan kita harap tetap demikian, dan tidak perlu mengalami seperti dialami para martir di Jepang. walaupun kita tidak menjadi martir seperti mereka, tetapi kita dapat mengikuti teladan mereka. Dalam hal apa kita dapat mengikuti teladan hidup mereka? Mereka menjadi teladan bagi kita dalam hal kesungguhan cinta akan Kristus dan sesama”, katanya.

Lebih lanjut uskup bermarga Simanullang ini mengingatkan ketujuh calon tahbisan untuk merayakan dan melayankan sakramen-sakramen dengan penuh iman. Karena itu, ia pun menghimbau agar para diakon yang akan menerima tahbisan imamat itu berani untuk berkurban dan berusaha menyesuaikan hidup mereka dengan misteri Kristus yang tersalib.

“Gembalakan dan peliharalah kawanan domba yang akan dipercayakan kepada kalian dengan gembira dan kesadaran. Jangan takut berkurban”, tandasnya.

Uskup Ludovicus juga mengatakan: “Janganlah kalian kalah dalam hal kegigihan dibanding dengan kegigihan para olahragawan yang menjadi idola kaum muda. Jangan terbelakang dalam kerajinan dibanding dengan para pebisnis dan pedagang yang begitu gesit mengusahakan keberhasilannya. Walaupun hidup kalian terjamin, janganlah memanfaatkan waktu untuk bermalas-malas tetapi pakailah waktu untuk hal-hal yang berguna. Secara khusus perhatikanlah umat yang kecil dan terlantar, dimana mereka sering tidak berani bersuara atau malu mengungkapkan penderitaannya sehingga mereka tahankan saja”. Upacara tahbisan yang berlangsung selama tiga jam ini berjalan dengan hikmat dan meriah. Sekitar delapan puluh orang imam ikut berkonselebrasi. Cuaca yang begitu panas tidak menghalangi ratusan umat untuk mengikuti seluruh rangkaian acara dengan khusyuk.

[KOMSOS Sibolga, Frans R. Zai OFMCap]