Kita Harus Lebih Taat Kepada Tuhan Daripada Manusia!
(Yohanes 8: 31- 42)
Saudara-saudari…
BETAPA sering terjadi dalam kehidupan bermasyarakat bahwa orang lebih setia kepada pemimpin duniawi daripada Tuhan yang adalah sumber segalanya. Alasannya sangat sederhana, karena pemimpin duniawi akan memberikan kepuasan jasmani, kepuasan yang langsung bisa dirasakan, bisa dipegang oleh yang menerimanya. Semakin pemimpin duniawi memberikan begitu banyak tips kepada bawahannya, maka bawahannya secara tidak sadar sudah dikuasai oleh pemimpinya. Selanjutnya bawahannya tidak akan menolak aatasannya, karena kalau tidak maka si bawahan akan merasa bersalah dan merasa berutang budi padanya.
Dalam masyarakan kita jarang sekali ditemukan bawahan yang tidak mau menerima tips dari pemimpinnya, bawahan jarang sekali menolak kalau pemimpin memberi hadiah selain gaji bulanan. Kadang juga terjadi bahwa pemimpin mengajak bawahannya untuk mengikuti alirannya, mengikuti agama yang dianut oleh bosnya. Kejadian ini sering terjadi di tempat saya kerja. Kalau seseorang rajin membantu yang lain, dan sering memberi sumbangan entah berupa uang atau makan minum, maka di saat yang dibantu ditawarkan untuk mengikuti agamanya, maka ia tidak akan menolaknya lagi, ia menerimanya sebagai tanda jasa. tetapi bukan berarti tidak ada orang yang tetap setia dan jujur akan agaran agamanya. Dari 100 orang selalu ada satu dua yang tetap setia dan jujur mendengar kata hati yang tulus.
Saudara-saudari…
Hari ini kita mendengar dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Daniel 3:14-28. Raja Nebukadnezar mempunya tiga pegawai yang membantunya. Mereka adalah Sadrahk, Mesakh dan Abednego. Raja meminta mereka untuk memyembah patung emas yang dibuat-nya. Tetapi mereka samasekali tidak mau menyembahnya. Mereka lebih taat kepada Allah daripada patung emas yang dibuat oleh raja. Karena ketidaktaatan mereka maka mereka dibuang ke dalam tanur api. Tetapi mujizat Allah terjadi ke atas mereka, mereka tidak terbakar. Karena kesetiaan dan mujizat itu maka Raja Nebukadnesar bertobat dan mengakui Tuhan yang disembah oleh Sadrahk, Mesakh dan Abenego, orang Yahudi itu.
Hal yang sama diingatkan Yesus kepada orang Yahudi dan para pendengar yang percaya. Katanya: “Jika kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Lewat perkataan ini Yesus secara tidak langsung mau mengajak para pendengar untuk selalu setia pada Sabda Tuhan, taat pada ajaran Tuhan, hidup jujur dan jangan cepat terpengaruh oleh godaan-godaan duniawi. Sebagai bawahan janganlah cepat-cepat dipengaruhi oleh atasan. Harus kuat dalam pendirian. Bertingkah jujur dan berkata benar akan memerdekaan seseorang. Kadang pepatah kuno – Ada Udang di balik Batu – akan menjadi kenyataan kalau kita tidak berhati-hati. Hadiah kecil yang kita terima nilainya mungkin tidak seberapa, dibandingkan dengan akibat yang akan kita terima. Peganglah pada prinsip iman yang kuat: kita harus lebih taat kepada Tuhan daripada manusia. Tidak ada kepalsuan di balik kebaikan Tuhan, tetapi di balik kebaikan manusia mungkin ada betul-betul benar, tetapi mungkin juga ada yang tidak benar.
Saya ingat seorang bapa yang sudah berumur. Pada suatu pagi dia datang ke pastoran. Dia serahkan satu sisir pisang masak. Dengan polos saya ucapkan terima kasih kepadanya. Besoknya dia datang lagi, bawa pisang satu sisir. Dengan senang hati saya menerimanya dan ucapkan terima kasih. Tiga hari sesudahnya dia datang lagi tanpa pisang. Dia katakan kepada saya: “Pater, saya butuh uang, tolong beri saya uang.” Sebagai misionaris baru, saya berpikir, “Oh…mungkin dua sisir pisang yang diberinya itu bermaksud untuk dijual. Ok…bapa tunggu. Saya pergi ambil sedikit uang seharga dua sisir pisang.” kataku kepadanya. Pikiran positip ini membantu saya untuk tenangkan bathin saya. Pemberian yang dianggap gratis, ternyata ada sesuatu di balik pemberian itu.
Apakah saudara-saudari pernah alami jebakan di balik kebaikan orang?
Marilah saudara-saudari …Kita harus lebih taat kepada Tuhan daripada manusia. Ketaatan kepada Tuhan akan membawa dampak yang sangat psoitip dan bersifat kekal, sementara ketaatan kepada manusia bersifat sementara dan kita tidak tahu apakah akaibatnya selalu membahagiakan kita atau menjerat kita.
Kita berdoa semoga Tuhan selalu menguatkan iman kita dan memampukan kita untuk selalu taat kepada-Nya.
Kita memohon Bunda Maria untuk mendoakan kita. Amen.
Kredit Foto: Khotbah Kristen – blogger
Misionaris SVD yang berkarya di Papua New Guinea. Bertugas sebagai pembina para frater SVD dan mengajar di Catholic Theological Institute di Bomana Port Moresby dan mengajar di Xavier Institute untuk para suster dan bruder yang mau menyiapkan diri untuk mengikrarkan kaul-kaul kekal, dan membantu mereka yang bekerja di lembaga pembinaan para religious di Papua New Guinea.