DI ruang pelatihan jurnalistik mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Keuskupan Agung Kupang bersama Budi Sutedjo dan Maria Herjani dari Indonesia Menulis, sesi berpindah dari orientasi ke teknik penulisan berita.
Dari kemarin (25/9), peserta memelajari berbagai macam aliran jurnalistik dari hard news hingga soft news. Budi dan Maria selaku fasilitator, memulai dengan menyajikan struktur berita jurnalistik.
“Setelah judul, tuliskan nama kota tempat penulis berita itu berada,” kata Budi.
Kemudian, masukkan rumusan 5W+1H (what, who, when, where, why, how) dalam kepala berita. Bagian badan berita bisa dibagi menurut jenis dan kebutuhan berita: pendapat, investigasi, reportase, atau feature.
Tambahkan pelengkap berita, dan sebagai penutup adalah kode penulis (alias nama) biasa dua sampai tiga huruf.
“Bila feature, badan berita bisa dijabarkan seperti feature “apa”, feature “siapa”, feature “tempat”, feature “waktu”, feature “alasan”, atau feature “cara”,” para peserta segera mencatat penjelasan Budi.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.