MIRIFICA.NEWS, SINTANG – “Saat Anda bangun pagi, benda apa yang pertama kali Anda cari?” tanya Gun Gun Siswadi, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, kepada peserta Genposting Sintang. Hening berpikir sekejap dibalas sahutan jawaban: “HP!”, “Jam!”. “Ya, jam yang ada di HP ya!” tawa Gun Gun.
***
Suhu 31° C siang itu menemani keramaian Balai Kenyalang, Sintang, yang menjadi lokasi Genposting kesembilan ini. Setelah sebelumnya diadakan di Pontianak, Genposting untuk Kalimantan Barat diadakan di Keuskupan yang terdiri dari tiga kabupaten ini: Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu, Kamis sampai Jumat (1-2/11). 100 peserta yang terdiri dari OMK sampai biarawan/ti ini datang dari berbagai paroki dan stasi, belajar menggunakan media sosial secara cerdas.
Sambutan yang diberikan Gun Gun Siswadi mengawali rangkaian Genposting kali ini. Tanya jawab yang mengakhiri sesi Gun Gun ramai akan tanggapan; peserta yang mencoba menguji pengetahuan setelah menerima ilmu dari Gun Gun.
PRODUKSI KONTEN KREATIF
Pemaparan statistik fenomena penggunaan media sosial oleh Gun Gun segera dilanjutkan dengan bimbingan teknis produksi konten kreatif. Pasalnya, peserta Genposting bukan hanya diajak untuk mengetahui mana informasi yang benar atau salah, tapi juga dapat membuat konten sebagai serangan balik terhadap hoaks dan ujaran kebencian.
Tiga narasumber yang membimbing peserta Genposting Sintang: Margareta Astaman, Kevin Sanly Putera, dan Yogi Adriyan. Margareta, penulis buku sekaligus agropreneur, mengajak para peserta untuk mempraktikkan cara mendiferensiasi berita benar dan hoaks. Margareta juga membagikan tips sederhana menentukan judul untuk artikel yang ditulis sehingga lebih menarik calon pembaca.
Kevin Sanly Putera, mewakili Komsos KWI dan akun Instagram @omk_indonesia, berbagi teknik produksi tulisan, gambar, dan video kreatif, yang kemudian dipraktikkan per kelompok. Peserta diminta membuat 10 video sesuai dengan tema yang sudah ditentukan: mulai dari kebhinekaan, toleransi beragama, hingga adaptasi Kisah Alkitab.
Yogi Adriyan, fotografer rekan Kemenkominfo yang juga menjadi influencer pariwisata lokal Kalimantan Barat, memaparkan teknik fotografi menggunakan HP. “Untuk pemula, takperlu pakai peralatan mewah…,” ujar Yogi yang me-manage enam akun Instagram, termasuk akun pariwisata Kalbar bekerjasama dengan Kemenpar RI.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
