Beranda KATEKESE Teladan Kita St. Yohanes de Brebeuf, St. Isaac Jogues, dkk, 19 Oktober

St. Yohanes de Brebeuf, St. Isaac Jogues, dkk, 19 Oktober

Lebih dari tiga ratus tahun yang lalu, enam orang imam Yesuit bersama dua orang awam, semuanya berasal dari Perancis, wafat sebagai martir di Amerika Utara. Kedelapan orang kudus ini wafat sebagai martir antara tahun 1642 dan 1649. Mereka adalah sekelompok misionaris yang paling gagah berani. Mereka mengorbankan segala sesuatu yang mereka miliki demi mewartakan Kristus kepada orang-orang pribumi Amerika Utara. Setelah berjuang keras, mereka berhasil mempertobatkan banyak orang dari suku Indian Huron. Tetapi suku Iroquois, musuh bebuyutan suku Huron, membunuh mereka semua.

St. Yohanes de Brebeuf, St. Isaac Jogues, dkk
St. Yohanes de Brebeuf, St. Isaac Jogues, dkk

St. Yohanes de Brebeuf menderita tbc. Di Perancis, sakitnya begitu parah hingga ia bahkan tidak dapat mengajar banyak kelas. Namun demikian, ia menjadi seorang rasul yang gagah berani serta mengagumkan. Keberaniannya menakjubkan suku Iroquois yang biadab sementara mereka menyiksanya hingga tewas.

St. Isaac Jogues dianiaya dengan hebat oleh suku Mohawk, tetapi dibebaskan oleh orang-orang Belanda. Ia pulang ke Perancis, namun segera kembali ke Amerika Utara. Pastor Jogues ditebas dengan tomahawk (kampak perang orang Indian) oleh Kelompok Beruang dari suku Mohawk.

St. Antonius Daniel baru saja selesai mempersembahkan Misa bagi umatnya dari suku Huron, ketika suku Iroquois menyerang desa mereka. Orang-orang Indian Kristen memohon kepadanya agar ia berusaha melarikan diri. Tetapi Pastor Daniel tetap tinggal. Ia ingin membaptis semua orang yang menangis serta memohon dengan sangat kepadanya agar diberi Sakramen Baptis sebelum mereka semua dibunuh. Suku Iroquois membakarnya hingga tewas dalam kapelnya yang kecil. St. Gabriel Lallemont disiksa hingga tewas bersama dengan St. Yohanes de Brebeuf. St. Charles Garnier tertembus peluru suku Iroquois dalam suatu serangan mendadak, tetapi ia masih mencoba merangkak untuk menyelamatkan seorang yang sedang sekarat. Ia sendiri kemudian terbunuh oleh tebasan kampak. St. Noel Chabenel harus mengalami berbagai kesulitan, tetapi ia telah bertekad untuk tetap tinggal di Amerika Utara. Ia dibunuh oleh seorang pengkhianat Huron. Kedua orang pembantu awam, Rene Goupil dan John Lalande, keduanya tewas oleh tebasan tomahawk. Jadi, dengan cara demikianlah para pahlawan Kristus tersebut menyerahkan nyawanya bagi pertobatan orang-orang pribumi Amerika Utara. Setelah kematian mereka, para misionaris yang datang kemudian, dapat mempertobatkan hampir semua suku di mana para martir berkarya. Pahlawan-pahlawan yang gagah berani ini, yang sering disebut sebagai para martir Amerika Utara, dinyatakan kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1931.

Kerinduan terbesar dari para martir kudus ini adalah agar orang lain mengenal cinta kasih serta persahabatan dengan Yesus. Suatu ketika St. Isaac Jogues menyatakan tekadnya untuk mewartakan Injil dengan berkata, “Aku hendak melakukan apa pun yang dikehendaki Tuhan, meskipun itu harus dibayar dengan seribu nyawa.”

Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.