IA menjadi misionaris di Gaul bersama Santo Papoul. Ia banyak menjaring jiwa”, termasuk Santo Honestus, petani yang menjadi misionaris bersama Saturninus. Ia ditangkap oleh Rufinus, tapi dibebaskan oleh seorang malaikat. Ia menjadi uskup pertama di Toulouse, di mana ia mengadakan banyak mukjizat pemulihan bersama Santo Martial. Ia juga menjaring dan membaptis Santo Firminus dari Amiens.
Saat Saturninus mulai berkarya di Toulouse, para pendeta paganisme berhenti mendapat pesan dari dewa” mereka. Mereka marah dan menangkap Saturninus. Ia diancam untuk mempersembahkan korban kepada dewa mereka, atau harus membayar dosanya dengan darah. Saturninus menjawab, “Saya hanya menyembah satu Tuhan, dan kepada-Nya saya sudah mempersembahkan korban pujian. Dewa” kalian adalah si jahat. Bagaimana aku takut kepada mereka, bila mereka -seperti yang kalian tahu- bergetar di hadapan seorang pengikut Kristus?”
Saturninus mengundang amarah besar massa. Kakinya diikat ke seekor banteng liar yang tadinya dibawa sebagai korban bakaran. Banteng tersebut dilepas dan berlari secara buas ke bawah bukit. Saturninus terseret hingga kepalanya hancur dan otaknya keluar. St. Saturninus menjadi pelindung matador dan terhadap penyakit sapi gila.
Sumber: “disadur dari catholic.org dan catholicsaints.info”
Kredit Foto: St. Saturninus, ucatholic.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.