Kalistus dibebaskan dari hukuman ini hanya karena para nasabahnya berharap bahwa ia dapat mengembalikan sebagian dari uang mereka. Tetapi, sekali lagi ia ditangkap. Kali ini karena ia terlibat dalam suatu perkelahian. Kalistus dikirim ke pertambangan-pertambangan di Sardinia. Ketika kaisar membebaskan semua tawanan Kristen yang dihukum di pertambangan-pertambangan tersebut, Kalistus juga ikut dibebaskan. Sejak saat itu, hidupnya mulai membaik.
Paus St. Zephrinus mengenal serta memberikan kepercayaan kepada budak yang baru dibebaskan itu. Ia menugaskan Kalistus untuk mengurus pemakaman umum umat Kristiani di Roma. Sekarang pemakaman tersebut dinamai sesuai namanya: Katakombe St. Kalistus. Banyak paus dimakamkan dalam katakombe tersebut. Kalistus membuktikan bahwa dirinya pantas mendapat kepercayaan dari Bapa Suci. St. Zephrinus tidak saja mentahbiskannya sebagai seorang imam, tetapi juga menganggapnya sebagai seorang sahabat sekaligus penasehat.
Kelak, St. Kalistus sendiri menjadi seorang paus. Sebagian orang mengeluh karena ia terlalu murah hati kepada orang-orang berdosa. Namun demikian, paus yang kudus itu memutuskan bahwa bahkan para pembunuh pun diperkenankan menerima Komuni Kudus setelah mereka bertobat serta mengakukan dosa-dosa mereka. Paus hebat ini selalu mempertahankan ajaran-ajaran Yesus yang benar. Ia wafat pada tahun 222 dalam kemuliaan seorang martir.
Hidup St. Kalistus mengingatkan kita bahwa Tuhan dapat memilih siapa saja untuk melakukan karya-Nya – yang kita perlukan hanyalah iman dalam kuasa-Nya.
Teks: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Kredit Foto: St. Kalistus yang murah hati, id.wikipedia.org
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.