Beranda KATEKESE Teladan Kita St. Heindrich II, 13 Juli

St. Heindrich II, 13 Juli

St. Heindrich, www.parokisantolukas.org
HEINDRICH dilahirkan pada tahun 972. Ia menjadi Pangeran Bavaria pada tahun 995. Suatu malam, ia mendapatkan suatu penglihatan yang aneh. St Wolfgang, gurunya terkasih semasa ia kanak-kanak, menampakkan diri kepadanya. Wolfgang menunjuk pada kata-kata “sesudah enam” yang tertulis di dinding. Tetapi, apakah itu artinya? Apakah mungkin Heindrich akan meninggal dunia dalam waktu enam hari? Dengan pemikiran itu, ia berdoa dengan amat tekun dan sungguh selama enam hari. Tetapi, di akhir hari keenam, ia sehat walafiat. Apakah mungkin berarti enam bulan? Sang pangeran mengabdikan diri pada perbuatan baik lebih dari sebelumnya. Di akhir bulan keenam, ia merasa jauh lebih sehat dari sebelumnya. Jadi, ia memutuskan bahwa ia mempunyai enam tahun untuk mempersiapkan kematiannya. Setelah masa enam tahun berlalu, bukannya meninggal, malahan ia dipilih menjadi Kaisar Jerman. Maka, mengertilah ia akan apa arti penglihatan itu.

Heindrich berupaya sekuat tenaga agar rakyatnya tenteram dan damai. Demi membela keadilan, ia harus bertempur dalam banyak peperangan. Ia seorang yang jujur dalam pertempuran dan ia mendesak agar bala tentaranya bersikap demikian pula. Sekitar tahun 998, Heindrich menikah dengan seorang perempuan yang amat lemah lembut dan penuh belas kasih bernama Kunigunda. Kunigunda juga kelak dimaklumkan sebagai seorang kudus. Heindrich dan Kunigunda pergi ke Roma pada tahun 1014. Mereka dimahkotai sebagai kaisar dan permaisuri dari Kekaisaran Romawi yang Kudus. Suatu kehormatan besar sebab Paus Benediktus VIII sendiri yang memahkotai mereka.

Kaisar Heindrich adalah salah seorang penguasa terbaik Kekaisaran Romawi yang Kudus. Ia mendorong dilakukannya reformasi dalam Gereja. Ia memajukan perkembangan biara-biara baru dan mendirikan gereja-gereja yang indah. Ia menunjukkan kasihnya kepada Yesus dan Gereja dengan ketulusan dan cinta kasih. Ia adalah seorang pendoa dan amat terpikat pada kehidupan religius. Namun demikian, ia menerima perannya sebagai seorang suami dan pemimpin, dan menunaikan tugas tanggung jawabnya sepenuh hati. Heindrich baru berusia limapuluh dua tahun ketika ia wafat pada tahun 1024. Ia dimaklumkan sebagai santo oleh Beato Eugenius III pada tahun 1146. Paus St Pius X memaklumkan Kaisar Heindrich sebagai pelindung Oblate Benediktin.

“Kemuliaan sekarang yang kita miliki segera berlalu dan tanpa arti, terkecuali di dalamnya kita dapat melihat sesuatu yang dari kekekalan surgawi.” ~ St Heindrich

Sumber:  “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”

Photo Credit:  St. Heindrich, www.parokisantolukas.org