Para imam Dominikan berkhotbah tentang iman. Mereka berusaha meluruskan kembali ajaran-ajaran sesat yang disebut bidaah. Semuanya itu bermula ketika Dominikus sedang dalam perjalanan melewati Perancis Selatan. Ia melihat bahwa bidaah Albigensia telah amat membahayakan orang banyak. Dominikus merasa berbelas kasihan kepada mereka yang bergabung dengan bidaah sesat tersebut. Ia berusaha menyelamatkan mereka. Para imam Dominikan pada akhirnya berhasil mengalahkan bidaah yang amat berbahaya tersebut dengan doa, teristimewa dengan Doa Rosario. Dominikus juga mendorong umatnya untuk bersikap rendah hati dan melakukan silih. Suatu ketika seseorang bertanya kepada St Dominikus buku apakah yang ia pergunakan untuk mempersiapkan khotbah-khotbahnya yang mengagumkan itu. “Satu-satunya buku yang aku pergunakan adalah buku cinta,” katanya. Ia selalu berdoa agar dirinya dipenuhi cinta kasih kepada sesama. Dominikus mendesak para imam Dominikan untuk membaktikan diri pada pendalaman Kitab Suci dan doa. Tidak seorang pun pernah melakukannya lebih dari St. Dominikus dan para pengkhotbahnya dalam menyebarluaskan devosi Rosario yang indah.
St. Dominikus seorang pengkhotbah ulung, sementara St. Fransiskus dari Assisi seorang imam miskin yang rendah hati. Mereka berdua bersahabat erat. Kedua ordo mereka yaitu Dominikan dan Fransiskan membantu umat Kristiani hidup lebih kudus. Para imam Dominikan mendirikan biara-biara di Paris – Perancis, Madrid – Spanyol, Roma dan Bologna – Italia. Semasa hidupnya Dominikus juga melihat ordo yang didirikannya berkembang hingga ke Polandia, Skandinavia dan Palestina. Para imam Dominikan juga pergi ke Canterbury – London, dan Oxford di Inggris.
St. Dominikus wafat di Bologna pada tanggal 7 Agustus 1221. Sahabat dekatnya, Kardinal Ugolino dari Venisia kelak menjadi Paus Gregorius IX. Ia menyatakan Dominikus sebagai orang kudus pada tahun 1234.
Saat St. Dominikus ditanya buku apakah yang ia pergunakan untuk mempersiapkan khotbah-khotbahnya yang mengagumkan itu. Ia menjawab, “Satu-satunya buku yang aku gunakan adalah buku cinta.”Injil Yesus Kristus adalah buku cinta.
Teks: “diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya atas ijin Pauline Books & Media.”
Kredit Foto: St. Dominikus, www.mirifica.net
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.