eorang teman bernama Nandus menceriterakan satu mimpinya yang sangat menarik untuk direnungkan. Pada suatu malam Nandus melihat dirinya dalam mimpi bahwa ia lagi dikepung oleh sekelompok perampok. Mereka menggunakan anak panah, parang dan kapak. Selagi dikepung Nandus teringat akan Rosario yang digantungkannya pada lehernya. Nandus langsung memegang Salib Rosario itu dan memasukkan salib Rosario itu ke dalam mulutnya. Ia menggigit ujung Salib Rosario itu kemudian pecahan Salib itu sebagiannya masuk ke dalam perutnya. Sesudah kejadian itu, Nandus melihat semua orang yang mengepungnya berubah menjadi anak-anak kecil yang tidak berdaya. Dengan demikian Nandus dengan gampang berjalan lewat tanpa mengalami kesulitan. Sewaktu Nandus bangun dari tidurnya ia temukan Salib Rosarionya masih tergantung di mulutnya dan ujung Salib itu sebagian kecil sudah hilang. Dia percaya bahwa bagian yang hilang itu sudah masuk ke dalam perutnya.
Nandus memahami mimpi itu sebagai satu pesan yang sangat berarti. Pada waktu itu secara lahiriah Nandus lagi alami banyak tantangan. Kesulitan itu sudah masuk ke alam bawa sadarnya. Kemudian pada waktu ia tidur kesulitan itu muncul lewat simbol manusia yang datang mau membahayakan dia. Tetapi berkat iman dan Salib Kristus yang di milikinya, kesulitan itu dilewatinya dengan mudah. Lewat mimpi itu Nandus semakin memahami apa artinya Salib Kristus. Salib Kristus sudah memampukan dia untuk menghadapi kesulitan yang di hadapinya. Sesudah mimpi itu, Nandus selalu mengalami banyak pengalaman yang menarik, bahwa ia selalu mampu melewati bermacam-macam kesulitan hidup.
Saudara-saudari… Hari ini dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Bilangan 21:4-9, di sana diceriterakan bahwa dalam perjalanan pulang ke tanah terjanji, orang Israel melawan Allah dan Musa. Mereka marah karena di padang gurun tidak ada air dan makanan. Mereka muak akan manna yang diberikan Tuhan. Sebagai reaksi, Tuhan menyuruh ular-ular tedung memagut mereka sehingga banyak yang mati. Kemudian mereka datang kepada Musa dan berkata: “Kami telah berdosa terhadap Tuhan dan engkau, berdoalah kepada Tuhan supaya dijauhkan-Nya ular-ular itu dari pada kami.” Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan sembuh.”
Ular tembaga/tedung ini adalah simbol Salib Kristus. Satu-satunya jalan bagi orang berdosa agar dosanya diampuni adalah harus memandang Salib Kristus, serahkan dirinya kepada Kristus dan percaya kepada-Nya. Tuhan bukan hanya menyelematkan manusia tetapi Dia juga memberi kita rahmat dan kekuatan-Nya.
Pertanyaan untuk kita: Bagaimana sikap kita akan Salib Kristus? Apakah kita selalu memandang Salib Kristus setiap hari? Apakah kita sudah pernah alami kekuatan dan mujizat berkat Salib Kristus?
Marilah saudara-saudari… Salib Kristus adalah simbol kemenangan kita. Barangsiapa yang selalu memandang Salib Kristus ia akan hidup.
Kita berdoa semoga berkat Salib Kristus kita selalu alami kekuatan dan iman kita pun selalu diteguhkan.
Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen!
Kredit Foto: Consciously Enlightened
Misionaris SVD yang berkarya di Papua New Guinea. Bertugas sebagai pembina para frater SVD dan mengajar di Catholic Theological Institute di Bomana Port Moresby dan mengajar di Xavier Institute untuk para suster dan bruder yang mau menyiapkan diri untuk mengikrarkan kaul-kaul kekal, dan membantu mereka yang bekerja di lembaga pembinaan para religious di Papua New Guinea.