Beranda Jendela Alkitab Harian Siraman Rohani, Jumat: 27 Januari 2017

Siraman Rohani, Jumat: 27 Januari 2017

Pertumbuhan Tidak Terasa Tetapi Selalu Terjadi Terus Menerus!(Markus 4: 26 – 34)

 Saudara-saudari….

Setiap kali saya pergi berlibur sesudah tiga tahun bekerja di tanah misi, saya amati pertumbuhan dan perkembangan ponakan dan cucu –cucu saya di tanah air. Bagi saya, sepertinya pertumbuhan dan perkembangan mereka begitu cepat. Tetapi bagi mereka, yang selalu tinggal bersama di rumah, tidak merasakan perkembangan dan pertumbuhan itu. Karena mereka selalu ada bersama setiap hari. Tetapi sesungguhnya setiap detik selalu terjadi pertumbuhan dan perkembangan dalam diri seseorang.

Demikian pun halnya dengan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah berarti Tuhan yang merajai. Kerajaan Allah datang kedunia berarti Tuhan menghendaki agar kehendak-Nya terjadi di atas dunia seperti di dalam surga. Bagaimana hal itu terjadi? Proses terjadinya seperti petani yang menyiram bibit ke atas tanah. Bibit jatuh ke dalam tanah, ada yang tumbuh dan ada yang tidak tumbuh. Ada yang tumbuh subur dan menghasilkan buah, ada yang tumbuh tetapi tidak menghasilkan buah. Benih sabda Tuhan juga demikian. Pewarta Sabda mewartakan Sabda. Sabda itu didengarkan oleh macam-macam sifat manusia, ada yang senang mendengarnya dan menghayati serta mengamalkannya, tetapi ada juga yang begitu semangat mendengarkannya tetapi tidak menghayati dan mengamalkannya dalam hidup harian sehingga tidak menghasikkan buah.

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus…

Apakah arti pernyataanYesus, sewaktuDiaberkata: “Pada malam hari penabur tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu semakin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.”Apa arti di balik pernyataan ini? Menurut ahli penafsir Kitab Suci, pernyataan ini punya tiga arti:

  1. Mau menunjukkan ketidakberdayaan manusia. Manusia tidak bisa memberi hidup kepada tanaman atau mahluk hidup. Petani/penabur tidak membuat biji itu hidup. Manusia tidak memahami bagaimana biji itu tumbuh. Di sinilah letaknya rahasia kehidupan. Dalam diri setiap mahluk hidup ada kehidupan, tetapi siapa yang membuatnya hidup? Kitab Suci sudah memberi jawaban atas pertanyaan ini: Tuhan sendirilah yang memberi kehidupan kepada mahluk hidup entah lewat kata-kata atauRoh-Nya sendiri. Kita ingat Adam, Tuhan memberi RohNya sendiri kepadanya atau Lazarus yang sudahmati, dengan kekuatan kata-kata, Yesus membangkitkan dia. Manusia sendiri tidak punya kekuatan untu kini. Manusia boleh mengatur hidup entah mau jadi baik atau buruk, tetapi manusia tidak bisa memberi hidup.
  2. Perumpamaan ini mau menceriterakan tentang Kerajaan Allah. Bahwa kerajaan Allah tumbuh dalam diri setiap pribadi. Pertumbuhannya sangat tergantung pada sikap dan tanggapan setiap pribadi atas Sabda Tuhan yang diwartakanoleh para pewarta. Kalau ditanggapi dengan positip maka ia pun pasti tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah. Tetapi kalau tidak dirawat dengan baik, maka pertumbuhannya akan sangat merana dan tidak bisa diharapkan menghasilkan buah yang baik.
  3. Pertumbuhan kerajaan Allah dalam diri setiap pribadi akan mencapai penyempurnaannya. Penyempurnaannya terjadi pada pengadilan terakhir. Bahwa buah yang baik akan dikumpulkan dan disimpan, sementara buah yang buruk akan dibuang. Demikian pun jiwakita, jiwa kita akan alami kebahagiaan kalau selama hidup kita selalu hayati dan amalkan perintah Tuhan, tetapi kalau tidak maka jiwa kita akan alami penderitaan, jiwa kita akan dibuang.

Sadar bahwa akan terjadi penyempurnaan atau pengadilan terakhir maka kepada kita semua diingatkan supaya selalu sabar dalam menghadapi segala tantangan hidup, tetapi tetap berusaha keras memelihara bibit Sabda Tuhan yang sudah ditaburkan dalam diri kita masing, dan selalu berharap bahwa Tuhan akan selalu membantu kita dalam segala usaha dan situasi hidup kita. Jangan pernah putus asa. Selain itu kita harus selalu siap sedia bahwa kapan saja Tuhan akan datang menemui kita dan mengambil kita untuk tinggal bersama-Nya untuk selama-lamanya.

Marilah saudara-saudari…

Kita berdoa semoga Tuhan selalu menyadarkan kita, bahwa Dia selalu bekerja dalam diri kita dan semoga kita pun selalu bekerjasama dengan Dia sehingga pada saat penyempurnaan kelak kita boleh hidup bersama Dia.

Kita memohon Bunda Maria untuk selalu mendoakan kita. Amen.

 

Kredit Foto: Ilustrasi (Ist)