Beranda BERITA Sinergitas Pewartaan melalui Radio

Sinergitas Pewartaan melalui Radio

Surabaya, mirifica.net – Perhelatan para insan pewarta melalui radio digelar mulai hari ini, Rabu (24/04/2019) di Gedung Conference Centre Widya Kartika LKD Keuskupan Surabaya. Acara ini dihadiri oleh 24 orang perwakilan dari 23 Radio/Keuskupan di seluruh Indonesia. Pembukaan Lokakarya Manajemen Radio Pewartaan ini dihadiri oleh Vikjen Keuskupan Surabaya, RD. Yoseph Eko Budi Susilo.

(Doc: Komsos Keuskupan Surabaya)

Dalam sambutannya Romo Yosef menyampaikan ucapan selamat datang kepada para peserta ”Lokakarya Radio” pertama yang diselenggarakan. Disampaikan pula permohonan maaf mewakili Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono yang berhalangan hadir karena sedang menjalani checkup kesehatan, tak lupa pula ia menyampaikan harapannya.

”Bapak, Ibu, Para Romo, selamat berproses untuk mengikuti lokakarya ini, semoga setiap informasi yang didapat, membawa pencerahan bagi pengembangan karya pewartaan diparokinya masing-masing, selamat Paskah,” ungkapnya yang disambut senyum sumringah para peserta.

(Doc: Komsos Keuskupan Surabaya)

Sementara Sekretaris Eksekutif Komsos KWI menyatakan harapannya, melalui lokakarya yang diselenggarakan dapat membawa hal-hal positif berdampak pada peningkatan peran pewartaan nilai-nilai Kristiani melalui radio sekaligus menjadi ajang berjejaring antar pewarta radio tarekat/keuskupan di Indonesia.

Pada sesi awal, Errol Jonathans selaku salah satu pembicara menyampaikan beberapa gagasan mengenai radio, melihat bahwa media ini masih sangat berpotensi bagi pewartaan Iman Katolik yang akan menjadi sarana yang efektif bagi pengembangan karya komsos meskipun saat ini terlihat bahwa era kejayaan radio Katolik memudar. Namun potensi radio sendiri masih tetap hidup karena merupakan media yang berada ditahap medium dalam beradaptasi di era teknologi digital yang berkembang pesat dewasa ini, serta kondisi geografis wilayah Indonesia yang strategis membuka peluang besar untuk mengembangkan segmen dan peran serta radio bagi karya sosial.

“Radio Siaran adalah bisnis detik, tiap detik yang berharga itu akan menjadi sepadan ketika dampaknya membuat hidup pendengar juga semakin bernilai,” tambahnya

Muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan menggelitik tentang radio yang mungkin secara tidak langsung muncul dibenak kita masing-masing, “Apakah publik masih mengandalkan siaran radio? dan masihkah radio kompetitif di era digital ini?”

(Doc: Komsos Keuskupan Surabaya)

Mengutip sebuah pernyataan dari James W.Carey (1972) bahwa media komunikasi radio merupakan metafora sosial terbesar yang tidak hanya mengirimkan informasi, tetapi juga menentukan makna pengetahuan, yang tidak hanya sekedar mengarahkan kita pada dunia, tetapi juga memberitahu jenis dunia apa yang ada. Lebih lanjut Errol mengatakan bahwa radio adalah media aktif dalam masyarakat yang aktif sehingga selama berjalan maka proses adaptasi tidak menjadi kendala bagi media ini.

“‘Berbagai dimensi unggulan pun terbentuk yakni sebagai media yang berperan menciptakan komunikasi positif, meningkatkan hubungan antar pribadi, melekatkan kedekatan emosional dan aktifitas sosial. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri, bahwa radio memiliki efek ketergantungan bagi pendengarnya,” pungkasnya.

‘’Sinergitas Komsos dengan Radio Siaran & Rumah Produksi Siaran Katolik’’