DOA merupakan nafas kehidupan orang beriman.
Melalui doa, kita berkomunikasi dengan Allah Bapa di surga.
Namun perlu disadari, bahwa Allah melihat sikap hati seseorang, bukan sederetan rangkaian kata-kata yang indah.
Jangan meniru sikap orang Farisi yang mengagungkan dirinya, memandang sesama dengan sebelah mata dan menghakimi bahwa orang lain lebih berdosa daripada dirinya.
Kesombongan merupakan penghalang untuk menghampiri Allah, membutakan mata hati, membuat kita mengecilkan peran Allah di dalam kehidupan kita.
Merasa bahwa kekudusan diperoleh hanya dengan usaha dan kemampuan diri sendiri sehingga tidak memerlukan anugerah pengampunan dari Allah.
Di hadapan Allah, siapa yang bersih dari noda dosa?
Kesadaran bahwa kita adalah manusia berdosa akan membawa kita pada sikap kerendahan hati yang akan membuka pintu rahmat Allah.
Syukuri kebaikan dan kerahimanan Allah yang sungguh besar.
KasihNya akan menerangi hidup kita dan menuntun kita untuk menuju keselamatan abadi.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.