KELUARGA zaman sekarang perlu mewaspadai fenomena membahayakan yang muncul dalam keluarga akibat gencarnya perkembangan teknologi informasi. Meski bersama-sama duduk di satu ruangan entah itu ruang makan atau ruang santai keluarga, masing-masing orang sibuk dengan dirinya sendiri dan alat komunikasi yang dimilikinya. Alat komunikasi jusru akhirnya mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
“Karena itu tradisi mengumpulkan hape sebelum makan bersama menjadi hal yang baik,”ujar Pakar Teknologi Informasi Prof. Dr. R.Eko Indrajit, M.Sc, dalam seminar bertajuk Parenting 3.0, Menjadi Orangtua di Era Sosial Media yang diselenggarakan Komsos Konferensi Waligereja Indonesia di Gedung KWI, Sabtu (25/04/2015).
Eko Indrajit menyebutkan, saat ini para predator sedang mengincar anak-anak kita. Para orangtua harus waspada. Para orangtua harus makin mendekatkan diri pada anak. Jangan pada saatnya ketemu justru sibuk dengan diri sendiri. Saat ini di Indonesia, jumlah nomer telepon justru banyak dibanding jumlah penduduknya.
Dalam hal sosial media, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan paling tinggi (di atas 150 persen). Kota paling banyak twitternya adalah Jakarta. Tahun 2018, Jakarta bisa menempati sosial media nomer 1 di dunia. Karena itu, para orangtua harus ikut gaul. Jadilah teman di media sosial, kata Eko.
Artinya orang tua harus menjadi bagian dari anak. “Hormati anak lebih dulu dalam dunia yang simpel menjadi bagian dalam dunia mereka. Misalnya dengan berpura-pura bodoh dalam gadget sehingga mau belajar kepada anak,”ujar Eko.
Mantan Jesuit, Pendiri Sesawi.Net, Jurnalis Senior dan Anggota Badan Pengurus Komsos KWI