BENCANA, musibah, penderitaan dan sakit-penyakit adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Untuk dapat bertahan dan tetap berdiri teguh di tengah badai kehidupan, kita harus menjadikan Tuhan sebagai pusat dan landasan kehidupan kita.
Konsekuensinya, kita harus selalu mengutamakan kehendakNya di dalam seluruh sendi kehidupan kita. Hal yang tidak mudah, karena kita harus bersedia melepaskan segala kelekatan kita terhadap kenyamanan-kenyamanan yang ditawarkan dunia.
Untuk menjadi pengikutNya yang sejati, tidaklah cukup hanya menyerukan namaNya, membaca dan merenungkan sabdaNya serta aktif mengikuti berbagai kegiatan rohani. Kita dituntut untuk mewujudnyatakan sabdaNya dalam sikap dan perbuatan kita, karena iman hanya akan bertumbuh dan menjadi kokoh, seiring dengan penerapan sabda di dalam keseharian hidup kita.
Mari berjuang untuk setia menjadi pelaksana sabdaNya; semoga kelak kita diperkenankan masuk ke dalam kerajaanNya dan menerima anugerah mahkota kehidupan abadi.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.