MIRIFICA. NET – Kampus Universitas Gadjah Mada harus menjadi teladan bagi persatuan, kebersamaan, dan pengabdian Kampus Pancasila sesuai dengan jati diri Universitas Gadjah Mada. Ini semua ditunjukan dengan pendidikan bermartabat, penghormatan atas nilai keberagaman, dan inklusivitas yang telah menjadi mandat pengembangan program pendidikan di Universitas Gadjah Mada.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. Arie Sujito mengawali Misa Syukur Pembukaan Tahun Ajaran Baru 2022/2023 di Kampus Universitas Gadjah Mada, Gedung Grha Sabha Pramana (GSP) lantai 2 pada Jumat, 2 September 2022.
Arie berharap kegiatan ini memberikan ruang bagi semua Civitas Akademika Katolik untuk mempererat tali persaudaraan, berbagi sukacita kebahagiaan, serta doa dan harapan bersama dalam menyambut tahun akademik baru 2022/2023.
“Karena ungkapan syukur sejatinya menjadi bentuk kesempurnaan atas nilai kebahagiaan. Di mana pendalaman rasa syukur itu sendiri akan membawa kedamaian, ketentraman, sekaligus penguatan makna nilai-nilai kehidupan,”ujar Arie.
Misa Syukur tahun ini mengangkat tema “Bersatu, Bergerak, dan Berbuah dalam Iman akan Kristus” yang sejalan dengan dua perumpamaan pada Bacaan Injil (Luk 5:33-39), yaitu perumpamaan tentang kain penambal dan perumpamaan tentang anggur yang baru. Kedua perumpamaan ini, kata Arie menyatakan bahwa agar kita senantiasa membarui dan berbenah diri.
Dalam proses berbenah diri di masyarakat yang plural ini, kita jumpai berbagai tantangan dan godaan. Namun, kita perlu senantiasa menghidupi, membela, melindungi, memperjuangkan, dan mewartakan iman itu sehingga menghasilkan buah – buah kelimpahan, yaitu kegembiraan, iman, dan damai sejahtera, kata Arie.
Istimewa
Misa Syukur kali ini terasa istimewa karena menjadi perayaan ibadah bersama yang pertama kali diselenggarakan setelah dua tahun tidak bertatap muka karena pandemi Covid-19. Juga bertepatan dengan perayaan Jumat Pertama sekaligus dipimpin langsung Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko didampingi 8 Romo Konselebran yakni Romo Vikep DIY Barat, Romo Vikep DIY Timur, Romo Vikep Kategorial, Romo Mahasiswa, Romo Paroki Pugeran, Romo Rektor Seminari Kentungan, Romo Rektor SSCC, serta Romo Rektor SCJ.
Kegiatan yang dihadiri 900 peserta ini juga disiarkan langsung melalui saluran YouTube “KOMSOS Keuskupan Agung Semarang” dan diikuti 300 umat.
Misa Syukur merupakan kegiatan kerohanian tahunan yang pertama kali diadakan pada tahun 2019 dan dilaksanakan di Grha Sabha Pramana UGM. Pada Misa Syukur 2019, perayaan ekaristi dipimpin langsung oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang, Mgr. Robertus Rubiyatmoko dan dihadiri sekitar 1.000 umat, yang terdiri atas para dosen, karyawan, dan juga mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
Di tahun berikutnya, adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan Misa Syukur 2020 dan 2021 terpaksa diadakan secara daring melalui live streaming YouTube “Misa Kampus UGM” dan tetap mengundang animo yang tinggi dari Civitas Akademika Katolik UGM. Misa Syukur ini menjadi wadah berkumpulnya seluruh civitas akademika Katolik UGM, dalam rangka mempererat hubungan kekeluargaan serta menunjukkan eksistensi dari Keluarga Mahasiswa Katolik UGM. Selain itu, perayaan Misa Syukur merupakan penanda pembuka tahun akademik baru yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Misa Kampus Universitas Gadjah Mada.
Misa Kampus merupakan Unit Kerohanian Katolik UGM yang berada di tingkat Universitas. Misa Kampus sudah berdiri sejak tahun 1977 dan baru diresmikan oleh Ditmawa sebagai UKM Kerohanian Katolik pada tahun 2010. Misa Kampus bukanlah UKM eksklusif yang berdiri sendiri, namun UKM Misa Kampus ini menjadi wadah dan jembatan antar KMK-KMKK seluruh Fakultas di UGM untuk berkegiatan bersama.
Kepengurusan pada Misa Kampus UGM terdiri dari 4 presidium dan juga 4 divisi, di antaranya Divisi Liturgi Sosial, HRD, Minat Bakat, dan Humas Media. Kegiatan rohani yang diadakan oleh Misa Kampus, di antaranya misa bersama, rosario, ziarah, bakti sosial, misa kampus mengajar, dan misa syukur.
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.