Pondasi..???
Pernah melihat kemegahan Basilica St. Petrus, Menara Pisa, Taj Mahal, atau bangunan megah lainnya di dunia ini? Apa yang pertama anda puji? Bangunan luarnya megah, ornamentnya yang indah dsb bukan? Apakah pernah secara spontan anda memuji pondasinya? Jawaban pada umumnya pasti tidak pernah.
Padahal, bangunan megah itu tidak berarti apa-apa tanpa pondasinya yang kokoh. Ya, pondasi memang tidak terlihat, maka dia tidak pernah dipuji dan dikagumi, dia tersembunyi dalam kemegahan bangunan dan hanya berupa kerangka dalam tanah. Tapi kerangka itu yang menentukan kokoh tidaknya sebuah bangunan!
Lalu bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah yang menjadi pondasi utama dalam hidup kita? Iman! Ya, iman akan Yesus Kristus. Hari ini Yesus memuji iman kepala rumah ibadat dan perempuan yang mengalami pendarahan. Iman yang begitu teguh, pasrah dan percaya seluruhnya pada penyelenggaraan Ilahi. Seandainya mereka tidak memiliki iman seperti itu, maka Yesus tidak akan mampu berbuat apa-apa terhadap hidup mereka.
Bagaimana dengan kita? Hari ini Yesus mengajak kita untuk memiliki iman seperti kepala rumah ibadat dan perempuan yang menderita pendarahan dalam menghadapi segala persoalan hidup kita.
Jika iman kita ragu-ragu dan lebih percaya pada kekuatan sendiri, serta “jimat-jimat” lain, maka apapun yang kita mohonkan dalam doa tidak akan terkabul. Setiap manusia memiliki persoalan dan kesulitan hidup, namun bagaimana berpasrah pada Tuhan Yesus dalam terang iman, itulah yang membedakan penyelesaian persoalan hidup. Tuhan tidak menguji kita melampaui kekuatan kita.
Doa: Tuhan ajar aku untuk selalu berpasrah pada kehendak-Mu
Niat: Membaca Kitab Suci, merenungkannya serta membuat satu kebaikan bagi orang lain.
Keterangan foto: Dari sspsjawa.blogspot.com
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.
