BANYAK orang yang pada saat mengalami kesulitan, rajin hadir ke gereja, berdoa Rosario, berdevosi kepada santa atau santo tertentu. Namun saat badai berlalu atau doa mereka belum terjawab, mereka pun hilang dari peredaran, jarang hadir ke gereja dan tidak lagi rutin berdoa.
Tuhan hanya dijadikan sebagai ban serep, dipakai saat dibutuhkan. Bahkan pada saat ban serep yang dibutuhkan ternyata kempes, ban tersebut yang dipersalahkan dan menjadi sasaran caci maki. Bayangkan, betapa kecewa dan sedih hati Tuhan melihat perlakuan anak-anak yang dikasihiNya.
Sadari betapa banyak berkat yang kita terima dari Tuhan, tidak hanya berkat jasmani namun juga berkat rohani. Semua Ia curahkan kepada kita bukan karena jasa atau prestasi kita, melainkan semata-mata karena kemurahan hatiNya. Ia selalu hadir menyertai kita dan tak pernah Ia melupakan kita walaupun kita sering melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hatiNya.
Mari ungkapkan penyesalan kita kepadaNya, berjanji untuk mengubah sikap kita dan belajar untuk senantiasa mengucapkan syukur kepadaNya di setiap waktu dan di segala kondisi.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.