Tahun 2016 ini Keuskupan Manado menggelar hajatan akbar perjumpaan Orang Muda Katolik (OMK) dari Sabang sampai Merauke. Pesta besar IYD ke-2 yang berlangsung selama sepekan membuat Keuskupan Manado bersibuk ria menyambut kedatangan peserta, narasumber, serta tamu undangan. Berbagai venue penunjang kegiatan telah disiapkan.
Di tengah gaung IYD seantero nusantara, menjadikan Keuskupan Manado magnet pemberitaan tak hanya media lokal, dan nasional bahkan media internasional.
Lalu seperti apakah profil tuan rumah IYD 2016?
Keuskupan Manado meliputi 9 Kevikepan dan 63 Paroki yang mencakup wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Karena sebagian besar umat Katolik terkonsentrasi di Provinsi Sulawesi Utara, maka yang diperkenalkan disini adalah Provinsi Sulawesi Utara saja.
Suku Bangsa
Mayoritas penduduk Sulawesi Utara adalah Suku Minahasa,Suku Bolaang, Suku Mongondow, Suku Sangihe, Suku Talaud, dan Suku Siau. Namun demikian etnisitas di Sulawesi Utara lebih heterogen.
Selain penduduk asli, Sulawesi Utara juga merupakan tempat tinggal bagi para pendatang. Orang Tionghoa adalah minoritas yang cukup signifikan, dan mayoritas di beberapa tempat, diikuti Gorontalo, Ternate, Suku Bali, Suku Jawa yang pada umumnya tinggalbdi wilayah transmigran. Meski beberapa juga tinggal di sejumlah kota.
Seni dan budaya
Sulawesi Utara merupakan kawasan yang sangat kaya dengan seni budaya Indonesia lainnya. Sulawesi Utara mempunyai aneka seni budaya yang khas seperti tari-tarian dan budaya lainnya seperti Masamper (sebuah tradisi di wilayah Sangihe Talaud), Pengucapan (syukuran dalam tradisi Minahasa)
Makanan Khas
Manado mempunyai aneka jenis makanan yang khas. Antara lain Tinutuan atau Midal (bubur Manado), nasi Jaha, Sayur Pangi yang lezat, Ikan Cakalanf Fufu, Dodol serta Dodol Salak yang langka.
Sementara makanan khas yang jarang ditemui di daerah lainnya di Indonesia seperti rintek wuuk (biasa disebut RW) yaitu daging anjing yabg sudah dimasak dan diberi bumbu, daging ular, daging babi, dan paniki (daging kelelawar).
Praktisi di bidang Public Relation, Tim Komsos KWI