Beranda KATEKESE Santo Yustinus : 01 Juni

Santo Yustinus : 01 Juni

01 Juni, katekese, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Para Kudus di Surga, Santo Yustinus, Beato Yakobus Zhou Wen-mo, Santo Ferdinandus III dari Kastila, Santo Maximinus dari Trier , Santo Agustinus dari Canterbury, Santo Santa, Teladan Kita, Bunda Maria, Rosario, Katekese, Para Kudus, Katolik, Hari Minggu Panggilan, Hari Raya Pentakosta

YUSTINUS berasal dari kota Nablus (Israael). Ia hidup pada abad kedua. Ayahnya membesarkannya tanpa pengenalan akan Tuhan. Ketika masih kanak-kanak, Yustinus membaca puisi, sejarah dan ilmu pengetahuan. Sementara tumbuh dewasa, ia terus belajar. Tujuan utamanya dalam belajar adalah untuk menemukan kebenaran akan Tuhan.

Suatu hari, ketika sedang berjalan menyusuri tepi pantai, Yustinus bertemu dengan seorang tua. Mereka berbincang-bincang. Karena Yustinus kelihatan gelisah, orang tua itu bertanya apa yang menggelisahkan hatinya. Yustinus menjawab bahwa ia bersedih karena tidak menemukan kepastian tentang Tuhan dalam semua buku yang telah dibacanya. Orang tua itu bercerita kepadanya tentang Yesus, Sang Juruselamat. Ia mendorong Yustinus untuk berdoa agar dapat memahami kebenaran Tuhan.

Santo Yustinus mulai berdoa dan membaca Sabda Tuhan, yaitu Kitab Suci. Ia jatuh cinta padanya. Ia juga amat terkesan mengetahui betapa beraninya umat Kristiani yang bersedia mati demi iman serta cinta mereka kepada Yesus. Setelah memperdalam pengenalannya tentang agama Kristen, Yustinus menjadi seorang Kristen pula. Kemudian, ia mempergunakan pengetahuannya yang luas itu untuk menjelaskan serta mempertahankan iman dengan banyak tulisannya.

Di kota Roma, Santo Yustinus ditangkap karena menjadi seorang pengikut Kristus. Hakim bertanya padanya, “Apakah kamu pikir dengan mati, maka kamu akan masuk surga dan memperoleh ganjaranmu?”

“Bukan saja aku berpikir demikian,” orang kudus itu menjawab, “Tetapi aku yakin mengenainya.”  “Buat apa saja yang kalian suka terhadap kami; tapi kami orang Kristen tidak akan pernah menyembah berhala…”  dan ia pun wafat sebagai martir dengan cara dipancung sekitar tahun 166.

Sumber: katakombe.org

Inspirasimu: Beato Yakobus Zhou Wen-mo : 31 Mei