VENANTIUS hidup di Camerino Italia pada pertengahan abad ke-3, berasal dari keluarga bangsawan dari Camerino. Dirinya memilih untuk meninggalkan semua kenyamanan yang telah dimilikinya, dan menjalani hidup baktinya bagi Kristus.
Saat itu merupakan kelam penganiayaan bagi orang-orang Kristen, masa pemerintahan kaisar Trajan Decius (Caesar Gaius Messius Quintus Traianus Decius Augustus, Kaisar Romawi pada tahun 249 – 251 M). Venantius merupakan salah satu orang yang paling dicari saat itu ia menolak mengikuti kemauan sang Kaisar dan teguh memertahankan imannya walaupun akibatnya harus ia tanggung. Menurut Tradisi, sebelum dibunuh karena imannya, Venantius terlebih dahulu disiksa dengan kejam kemudian dipenjarakan. Dipenjara ia menjadi saksi kemurahan hati Kristus, ia dapat menyambut orang sakit, mengunjunginya dan menguatkan iman bagi tiap mereka yang ditemuinya.
Berkat kesaksian hidupnya, banyak orang menjadi kagum akan sosoknya dan percaya serta mengikuti Kristus sang Juru Selamat. Karena perbuatannya, sang Kaisar menjadi kesal dan memerintahkan untuk membunuhnya namun ia berhasil selamat berulang kali keajaiban terjadi. Saat Kaisar menjadi semakin kesal, kembali memerintahkan untuk melemparkan Venantius menjadi umpan ke lima singa yang lapar, tetapi berhasil lolos tanpa bahaya dan terluka sedikit pun. Hingga akhirnya ada tanggal 18 Mei 251, di bawah Kaisar Decius atau pada tahun 253 di bawah kaisar Valeriano, ia dipenggal menjadi martir bersama 10 orang pengikut Kristus lainnya.
Saat ini berdiri sebuah Katedral yang didedikasikan bagi dirinya. Beberapa abad kemudian ia dikuduskan dan diberi penghormatan sebagai Santo Pelindung kota Camerino.
(santiebeati.it & katakombe.org)
Inspirasimu : Santo Emilianus I dari Vercelli : 17 Mei
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…