Beranda KATEKESE Santo Valentinus : 14 Februari

Santo Valentinus : 14 Februari

14 Februari, Bunda Maria, Gereja Katolik, Gereja Katolik Indonesia, katekese, katolik, Komsos KWI, Konferensi Waligereja Indonesia, KWI, Lawan Covid-19, Para Kudus, Para Kudus di Surga, Pengaku Iman, Santa Apolonia dan para martir Alexandria, Santa Katarina dari Ricci, Santa Perawan Maria dari Lourdes, Santa Skolastika, Santo Benediktus dari Anaine, Santo Hieronimus Emiliani, Santo Rikardus Pertapa, Umat Katolik, Uskup dan Pengaku Iman, Yesus Kristus
Ilustrasi: catholic faith store

Valentinus dari Roma (Valentine of Rome) adalah seorang Imam (kemungkinan besar seorang uskup) dan dokter yang tinggal di kota Roma. Ia menjadi martir karena menentang perintah kaisar Klaudius II (Marcus Aurelius Valerius Claudius Augustus juga dikenal sebagai Kaisar Claudius Gothicus, Kaisar Romawi dari tahun 268 sampai 270 Masehi) yang melarang adanya pernikahan diseluruh wilayah Kekaisaran. Valentinus ditangkap, dipenjarakan, lalu disiksa dan dihukum mati dengan cara dipenggal. Kemartiran Santo Valentinus, yang hari pestanya kini dikenal sebagai “Valentine Day” atau hari kasih sayang sedunia, terjadi pada tahun 269 di Via Flaminia Roma.

Saint Valentine dan Sejarah Hari Valentine

Sebelum Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 februari sebagai Saint Valentine Day (pesta santo Valentinus); bangsa Romawi kafir telah merayakan 14 Februari dengan sebuah tradisi cabul untuk memuja dewi cinta Romawi yang disebut Februata Juno. Para laki-laki akan menarik undian dari sebuah wadah berisi nama para wanita yang siap menjadi pasangan mereka dalam berbagai bentuk perayaan di tanggal tersebut. Setelah bangsa Romawi menjadi Kristen, Gereja dengan tegas mengutuk tradisi pagan tersebut. Salah seorang Imam yang berjuang keras menghapus tradisi ini adalah Santo Valentinus.

Pada masa itu pula, Bangsa Romawi terlibat dalam banyak peperangan dan Kaisar Klaudius mengumumkan wajib militer bagi para pemuda Romawi. Banyak pemuda yang menolak ikut wajib militer karena tidak mau meninggalkan kekasih yang mereka cintai. Hal ini membuat Kekaisaran sulit merekrut tentara. Kaisar lalu mengeluarkan dekrit kerajaan yang memerintahkan bahwa tidak boleh ada lagi upacara pernikahan. Perintah ini ditentang oleh imam Valentinus yang merasa kasihan kepada pasangan-pasangan yang dipaksa untuk berpisah. Hingga suatu hari, Valentinus dengan diam-diam menerimakan sakramen perkawinan bagi sebuah pasangan yang sudah siap hidup dalam janji suci perkawinan. Dengan segera imam-imam yang lain mengikuti jejaknya dan banyak pernikahan terjadi di kota Roma seolah-olah dekrit kaisar di atas tidak pernah dikeluarkan. Ketika berita ini sampai ketelinga Klaudius; sang Kaisar pun murka. Valentinus ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Ia dipenjara, dianiaya, lalu dipenggal di Via Flaminian.

Pesta untuk santo Valentinus ditetapkan pada setiap tanggal 14 februari oleh Paus Gelasius I (Paus Gereja Katholik ke-49. Memimpin sejak 1 Maret 492 sampai 19 November 496) . Tanggal 14 Februari, yang pada masa pra-Kristen adalah hari untuk menghormati dewi cinta bangsa Romawi kafir, telah dirubah dan dikuduskan oleh Gereja menjadi perayaan untuk memperingati Santo Valentinus, seorang martir yang gugur membela Cinta kasih dalam wujud Sakramen Pernikahan yang kudus.

Pada masa Romawi Kristen, Pesta santo Valentinus akan dirayakan dengan menerimakan sakramen perkawinan bagi banyak pasangan yang sudah dinyatakan siap. Banyak cinta akan disatukan dalam janji suci perkawinan dan banyak pasangan muda memasuki hidup baru. Banyak pesta akan digelar dengan meriah diseluruh penjuru kota Roma.

Saat ini, pesta santo Valentinus telah menjadi sekular. Saint Valentine Day juga telah dimaknai serta dirayakan dengan cara yang sangat berbeda oleh berbagai kalangan, khususnya oleh kalangan diluar Gereja Katholik.

Sumber: katakombe.org

Inspirasimu: Santa Katarina dari Ricci : 13 Februari