SOTER adalah seorang paus di masa silam pada masa pemerintahan kaisar-kaisar Romawi. Ia adalah seorang bapa sejati bagi segenap umat Kristiani. Ia memberikan banyak pertolongan kepada mereka yang miskin. Ia memberikan perhatian istimewa kepada mereka yang dijatuhi hukuman kerja paksa di pertambangan-pertambangan berbahaya. Mereka dikirimkan ke sana sebab mereka tak hendak menyangkal iman kepada Yesus. Orang-orang Kristen yang gagah berani ini senantiasa kelaparan. Mereka juga hanya diijinkan untuk beristirahat sebentar saja. Orang-orang Kristen lainnya dibelenggu dalam penjara-penjara. Paus Soter melakukan segala yang mungkin dapat ia lakukan demi menghibur dan menolong mereka.
St Soter juga membantu umat Kristen yang jauh dari Roma. Paus yang kudus ini sungguh seorang pengkhotbah yang ulung. Segenap umat Kristiani senang mendengarkannya menjelaskan iman. Ia berbicara dengan kasih yang begitu rupa. Ia mengilhami mereka untuk dengan gagah berani mati demi Yesus daripada mempersembahkan kurban kepada berhala-berhala. St Soter sendiri menyerahkan nyawa demi Yesus pada tahun 174 setelah melewatkan masa pontifikat selama sepuluh tahun.
CAIUS adalah seorang paus sekitar seratus tahun sesudahnya. Ia juga hidup pada masa penganiayaan. Paus Caius melakukan segala daya upaya yang dapat dilakukannya demi mempersiapkan umat untuk senantiasa berpegang pada iman meski harus berkorban. Agar dapat lebih menolong umatnya, Caius hidup delapan tahun lamanya dalam ruang-ruang bawah tanah yang disebut katakomba. Katakomba adalah makam-makam di mana umat Kristiani biasa berkumpul secara sembunyi-sembunyi untuk berdoa dan menyambut sakramen-sakramen. Inilah tempat persembunyian mereka dari para prajurit kafir yang kejam. Umat Kristen tahu bahwa mereka akan dibunuh jika tertangkap. St Caius melewatkan masa pontifikat selama duabelas tahun. Kemudian, ia pun wafat sebagai martir pada tahun 296.
Sumber: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Anselmus : 21 April
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.