SIMPLISIUS hidup pada abad ke-5, merupakan penduduk asli Tivoli, Italia. Tercatat diangkat menjadi Paus pada tahun 468. Simplisius dengan gigih mempertahankan primasi Tahkta Suci di Roma selama masa kepemimpinannya dan menentang bidaah Monophysitisme yang berkembang pesat di belahan dunia Timur.
Di sisi lain, kondisi perdamaian sedang terganggu dan tidak stabil pada masa itu. Tepat pada tahun 475-476, ia harus menghadapi pemberontakan dan berbagai ajaran sesat yang tersebar di tengah masyarakat luas. Sebagian dari umat Kristianinya sendiri bersikukuh berpegang pada pendapat-pendapat mereka yang salah. Namun dengan kesabaran dan kelemah-lembutan, senantiasa berusaha meluruskan siapa saja yang berbuat salah.
Pada masa itu krisis dan kemiskinan melanda hebat, Santo Simplisius senantiasa mengusahakan segala daya upaya untuk mengangkat taraf hidup masyarakat dan berkarya untuk mewujudkan kebaikan-kebaikan bagi sesama sekecil apapun itu. Tak kenal lelah menghibur yang menderita, bertekad mendorong persatuan Gereja dan memperkuat iman serta memberikan teladan melalui hidup kudus yang tetap ia pertahankan.
Kisah hidupnya merupakan contoh nyata teladan hidup dan kasih Kristus yang bersemayam di dalam hati setiap orang dengan senantiasa mau mendengar, rendah hati dan sabar. Santo Simplisius wafat pada tahun 483 dan dimakamkan di Basilika St Petrus di Roma.
(santiebeati.it, katakombe.org)
Inspirasimu : Santo Dominikius Savio : 9 Maret
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…