PEMUDA bangsawan Romawi ini meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi pertapa di padang gurun Mesir. Meskipun menyukai kehidupan yang tenang dan kontemplatif, Severinus terus merasakan panggilan Tuhan untuknya agar menjadi seorang penginjil. Setelah bertahun-tahun hidup sebagai pertapa di padang gurun Mesir, Severinus kembali ke Eropa untuk menjadi penginjil.
Severinus berkarya menyebarkan injil di sepanjang sungai Danube. Ia memperkenalkan iman Kristiani dan membabtis banyak orang di kota Noricum (sekarang Mautern an der Donau, Austria), sehingga ia dikenal sebagai rasul Noricum atau rasul Austria. Karyanya berkembang dengan pesat setelah didirikannya biara di Passau dan Favianae.
Saverinus dikatakan telah menubuatkan kehancuran kota Astura, Austria, menjelang invasi bangsa Hun dibawah pimpinan Attila. Saat perang berkecamuk, Severinus dan para biarawan mendirikan pusat-pusat pengungsian bagi anak-anak dan para pengungsi yang menyelamatkan diri. Dikemudian hari ia juga mendirikan biara-biara untuk membangun kembali kehidupan rohani umat di wilayah yang dilanda peperangan.
Savianae. Tradisi mengatakan bahwa orang kudus ini meninggal saat tengah menyanyikan Mazmur 150. Enam tahun setelah kematiannya, biara ini ditutup dan relikwinya dibawa ke Italia dan disemayamkan di Castel dell’Ovo Naples. Beberapa abad kemudian relikwinya dimakamkan di sebuah biara Benediktin yang didedikasikan untuknya, biara Bendiktin Santo Severinus (Abbey of San Severino), Naples Italia.
Baca selengkapnya: katakombe.org
Inspirasimu: Santo Lusianus dari Beauvais : 07 Januari
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.