BLASIUS hidup pada abad keempat, seorang uskup yang rela kehilangan nyawanya demi mempertahankan iman kepada Kristus dikota yang ia pimpin, Armenia, pada tahun 316. Kisah legendaris Santo Blasius ditulis 400 tahun kemudian. Semasa hidupnya Blasius adalah seorang uskup yang baik hati, bekerja keras untuk menyemangati kehidupan rohani dan jasmani umatnya agar senantiasa dapat bertumbuh dengan baik dan merasakan kebahagiaan sejati.
Meskipun “Edict of Toleration” (311), sudah berjalan selama lima tahun, yakni pemberian kebebasan beribadah di Kekaisaran Romawi. Namun penganiayaan terhadap orang kristiani masih berkecamuk di Armenia. Blaisius rupanya terpaksa mengungsi. Di sana ia hidup sebagai seorang petapa dalam kesunyian dan doa, namun ia berteman dengan binatang buas. Suatu hari sekelompok pemburu mencari binatang liar untuk dipertontonkan di sirkus-sirkus dan akhirnya tanpa sengaja menemukan gua tempat persembunyian Uskup Blasius. Awalnya mereka terkejut dan kemudian ketakutan. Uskup berlutut dalam doa dikelilingi oleh serigala, singa, dan beruang yang menunggu dengan sabar.
Menurut legenda, ketika para pemburu membawa Blasius untuk dijebloskan ke penjara, Dalam perjalanan, umat berkumpul di sepanjang jalan untuk melihat uskup mereka yang terkasih untuk terakhir kalinya. Blasius memberkati mereka semuanya, seorang ibu datang bersama putranya yang masih kecil yang hampir tewas tercekik duri ikan yang tertelan di tenggorokannya. Kemudian ia membisikkan doa dan memberkati sang anak. Mukjizat terjadi, sehingga nyawa anak itu dapat diselamatkan. Oleh karena itulah Santo Blasius dimohon bantuan doanya oleh semua orang yang menderita penyakit tenggorokan.
Agricolaus, gubernur Cappadocia, mencoba membujuk Blasius untuk mempersembahkan korban kepada berhala-berhala. Pertama kali Blaise menolak, ia dipukuli. Kemudian kedua kali ia menolak kembali lalu dihukum gantung di pohon. Ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah dipenggal.
Pesta namanya dirayakan pada 03 Februari.
Sumber Terjemahan: www.franciscanmedia.org, diakses pada 01 Februari 2019
Staf Komisi Komunikasi Sosial, Konferensi Waligereja Indonesia, sejak Januari 2019-…