Santo Ludgerus, Uskup
UDGERUS lahir pada tahun 742. Cita- cita imamatnya tercapai ketika ia ditabhiskan menjadi imam dan kemudian menjadi Uskup pertama di Muenster, Jerman. Sebagai Uskup ia berusaha keras mempertobatkan orang – orang Jerman yang masih kafir dan meletakkan dasar yang kokoh bagi perkembangan iman umat di seluruh keuskupannya. Ia meninggal dunia pada tahun 809, tatkala sedang dalam perjalanan apostolis mengelilingi wilayah keuskupannya.
Santo Ireneus dari Sirmium, Martir
Ireneus masih sangat muda ketika terpilih menjadi Uskup kota Sirmium, sebuah kota di Propinsi Pannonia, Eropa Tenggara. Dia dikenal sebagai seorang Uskup yang beriman kokoh dan punya semangat pengabdian dan kerasulan yang tinggi. demi Kristus dan kerajaan Allah, ia rela meninggalkan sanak saudara dan orang tuanya.
Sewaktu terjadi penganiayaan terhadap orang Kristen pada masa pemerintahan kaisar Diokletianus, Irenius dihadapkan kepada Gubernur Pannonia untuk diadili. Ia dipaksa membawakan kurban persembahan kepada dewa- dewa kafir Romawi. Uskup Ireneus yang saleh dengan tegas menolak perintah Gubernur. Katanya kepada Gubernur: Sengsara itu akan kutanggung dengan gembira supaya aku dapat mengambil bagian dalam sengsara Tuhan ku.
Karena jawabannya ini, ia disiksa dengan kejam. Ibu dan sanak saudara, kenalan dan sahabat- sahabatnya menganjurkan dia agar dia mengikuti saja kemauan gubernur supaya luput dari kematian ngeri.
Meskipun demikian Ireneus tetap setia kepada Kristus karena berpegang teguh pada kata- kata Kristus: Barangsiapa menyangkal Aku di hadapan manusia, maka akupun akan menyangkal dia dihadapan Bapa Ku yang di surga. Ia sebaliknya menantang gubernur agar segera menyelesaikan perkaranya sesuai kehendaknya.
Ia digiring ke atas panggung untuk dipenggal kepalanya. Ireneus tampak tak gentar. Ia bahkan membuka sendiri pakaiannya, lalu mengangkat tangannya ke atas sambil memohon agar Yesus datang menjemput jiwanya. Peristiwa ini terjadi di kota Mitrovicea, Yugoslavia pada tahun 304.
Sumber: imankatolik.or.id
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.