Santo Marinus, Martir
NTUK memimpin sebuah pasukan tentara Romawi sebanyak 100 orang sangatlah dibutuhkan seorang komandan pasukan (senturio) yang tangkas dan bijaksana. Lebih-lebih karena pasukan ini akan ditugaskan di kota Sasarea, Palestina yang selalu bergolak.
Marinus terpilih untuk menjabat sebagai Senturio. Ketika upacara pelantikan di selenggarakan, tampillah seorang prajurit kafir yang menentang pengangkatan Marinus sebagai Senturio. Menurut dia, pengangkatan Marinus tidak sesuai dengan ketetapan Kaisar karena Marinus beragama Kristen. Sebaliknya, prajurit kafir itu menawarkan diri untuk menjabat sebagai Senturio. Protes prajurit kafir ini diajukan ke hadapan pengadilan untuk di protes. Marinus pun dipanggil menghadap pengadilan. Dia dipaksa dengan kekerasan agar meninggalkan imannya.
Tetapi Marinus yang kokoh imannya itu tidak bersedia meninggalkan imannya. Ia lebih bersedia mati karena Kristus daripada menjadi kafir. Ketegasannya ini mengakibatkan kematiannya sebagai seorang martir pada tahun 262.
Santo Nikolo d”Albergati, Pengaku Iman
Nikolo hidup pada tahun 1375-1443. Ia pernah menjadi rahib dalam Ordo Kartusian. Kemudian ia diangkat menjadi Kardinal dan duta kePausan untuk mengadakan perdamaian dengan raja Jerman dan Prancis. Ia dengan gigih membela hak Paus dalam konsili dan memberikan sumbangan besar untuk memajukan Ilmu Pengetahuan.
Santa Kunigunde, Pengaku Iman
Permaisuri Kaisar Heindrich II dari Jerman ini lahir pada tahun 980. Atas restu dan bantuan suaminya, ia mendirikan sebuah biara bagi suster-suster Benediktin di Kaufungen, Jerman. Bersama dengan suaminya juga, Kunigunde membangun Katedral besar di Bamberg. Setelah kematian Heindrich II pada tahun 1024, Kunigunde menjadi seorang suster biasa yang melayani Gereja di Kaufungen.
Diceritakan bahwa pada suatu hari ia menampar Abbas biara Kaufungen yang adalah keponakan sendiri karena enak-enak makan seaktu suster-suster lain sedang berdoa. Tamparan jarinya selamanya membekas pada pipi Abbas itu. Kunigunde menjadi tokoh religius teladan dalam pekerjaan-pekerjaan kasar di rumah dan perawatan orang sakit. Ia dihormati sebagai santa pelindung anak-anak yang sakit keras. Kunigunde meninggal dunia pada tanggal 3 Maret 1033. Pestanya dirayakan juga pada tanggal 13 Juli.
Sumber: imankatolik.or.id
Membantu para Waligereja mewujudkan masyarakat Indonesia yang beriman, menghayati nilai-nilai universal, serta mampu menggunakan media komunikasi secara bertanggung jawab demi terciptanya persaudaraan sejati dan kemajuan bersama.